DIKSI.CO, SAMARINDA - Meski larangan melintas Jembatan Mahkota II telah disampaikan Wali Kota Samarinda, Andi Harun pada Senin (26/4/2021) kemarin, namun nyatanya masih banyak warga membandel dengan menerobos barrier yang dipasang petugas.
Menindaklanjuti perihal tersebut, agar warga tak lagi membandel pelbagai upaya pun telah dilakukan. Seperti pemasangan garis polisi yang dilakukan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda pada Rabu (28/4/2021).
Pada hari ini, Kamis (29/4/2021) Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda pun mempertegas hal tersebut dengan memasang barrier di dua sisi Jembatan Mahkota II yang setiap betonnya seberat 500 kilogram.
"Kemarin tadi (Rabu) sudah dipasang barier beton yang 500 kilogram di segmen Sungai Kapih. Hari ini juga sudah kami selesaikan pemasangan barrier di segmen Palarannya," kata Plt Dishub Samarinda, Herwan Rifai, Kamis (29/4/2021) siang tadi.
Pengetatan arus lalu lintas ini bukan alasan, sebab pasca terjadi peristiwa abrasi pylon jembatan diketahui mengalami pergeseran. Guna antisipasi, maka pemerintah mengambil kebijakan penutupan sementara tersebut.
"Nggak di atas jembatan karena (barier) itu berat takutnya mempengaruhi jembatan. Itu disusun dua juga, kalau bisa geser hebat betul sudah," imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Herwan total pemasangan barrier beton itu berjumlah 28 buah dengan pola penyusunan lapis dua. Herwan pula menyampaikan harapnnya agar masyarakat mampu taat dan tak bersikap apatis guna menghindari hal yang tak diinginkan.
""Kami pasang barier itu kan didampingi polisi dan dipasang police line. Jika masih membandel fotokan saja dan kami nanti akan lapor ke polisi," tandasnya.
Sekedar informasi, pergeseran pylon jembatan diketahui setelah ambrolnya penimbunan tanah proyek Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Kalhol yang berada dibawah kaki jembatan yang membentang sepanjang 1.428 meter di atas Sungai Mahakam. Pergeseran vertikal sejauh 30 milimeter, lalu 1 milimeter secara horizontal. (tim redaksi Diksi)