DIKSI.CO, SAMARINDA - Harga bawang merah di Samarinda, Kalimantan Timur, jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.
Dari penelusuran Diksi.co di Pasar Segiri Samarinda, harga normal bawang merah biasanya Rp 25.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 40.000 per kilogram.
“Naik dua kali lipat sejak awal Ramadan. Kalau di daerah pedalaman bisa sampai Rp 60.000 per kilogram,” ungkap Maryono (30), salah satu distributor bawang merah di Pasar Segiri saat ditemui awak media, Sabtu (16/5/2020).
Maryono menuturkan kenaikan harga tersebut dipicu stok terbatas. Dia biasanya mengambil bawang merah dari Surabaya dan Sulawesi.
“Tapi sejak awal Ramadan pasokan kurang. Katanya, petani di Jawa ada yang gagal panen. Disaat bersamaan, harga dari Sulawesi juga naik. Ongkos tiket kapal naik, ongkos buruh angkut juga naik,” kata pria yang biasa disapa Jono ini.
Terlebih, kata Jono, baru-baru ini Banjarmasin dan Surabaya pun meminta pasokan dari Sulawesi.
“Malah makin naik harganya. Banjarmasin itu suplai ke Kalteng dan Kalbar,” sambungnya.
Ditanya mengenai potensi adanya ya penimbunan, Menurut Jono, dugaan tersebut sulit diterima, lantaran resiko bawang lebih cepat membusuk.
“Enggak bisa ditimbun. Dua hari bisa rusak setengah kilogram. Rugi kalau timbun bawang merah. Kecuali bawang putih. Tapi, harga bawang putih enggak naik,” terang Jono.