"Harus saya akui perjalanan karir ini tidak mudah, memerlukan kompetisi dan seleksi ketat untuk mencapai posisi saat ini. Tapi kuncinya jangan pernah putus asa dan patah semangat," ujar Brigjen Dendi.
Berkarir selama 31 tahun di dunia kemiliteran, membuatnya ingin berdedikasi lebih banyak kepada daerah asalnya, serta untuk masyarakat banyak. Salah satunya menjadi Kepala Daerah dengan maju di Pilkada 2024 mendatang.
Dendy mengungkap apa yang menjadi alasan dirinya mau untuk berkarir di dunia politik tersebut. Ada dua alasan dirinya bisa maju sebagai bacalon bupati Kukar.
Pertama, karena mendapatkan restu dari orang tuanya, dan kedua, ingin bermanfaat untuk orang banyak.
"Sebelumnya saya meminta restu dari orang tua dulu, dan telah mendapat restu. Saya ingin berkarir di dunia politik, dan ingin bermanfaat untuk orang banyak," ungkapnya.
Brigjen Dendi Dimata Istri
Brigjen Dendi Suryadi memang dikenal sebagai sosok family man. Istrinya, Ira Suryadi, mengaku, menjadi istri tentara menjadi modal untuk memiliki mental yang tangguh, mandiri dan tidak manja.
Profesi tentara yang kerap kali ditinggalkan untuk bertugas itulah yang membuatnya tegar mendampingi sang suami Dendi hingga detik ini.
Pengalaman paling mengagetkan bagi Ira adalah ketika Dendi ditugaskan ke Timor Timur selama 10 bulan, hanya sebulan setelah menikah.
“Saya bingung sendirian harus memimpin ibu-ibu lain yang usianya di atas saya. Ada 75 orang yang sudah senior. Tapi saya bisa tangguh dan kuat karena menjadi istri beliau," kenangnya.
Kini, saat Dendi memutuskan untuk maju dalam Pilkada Kukar 2024, Ira mendukung penuh keputusan suaminya. Berat, namun Ira akan selalu berada di sisi pria idamannya itu.
“Saya siap mendampingi dan yakin bahwa di mana pun berkarier, beliau akan melakukan yang terbaik,” ungkapnya.
Sejatinya, Ira mengaku sangat terkejut dan merasa egois karena tidak ingin keluar dari zona nyaman. Setelah perjalanan karier terjal dan berliku yang harus keluarganya pertaruhan selama di militer, kini Dendi memutuskan banting setir ke kontestasi politik yang tidak terprediksi.
Perjalanan untuk menerima keputusan ini memakan waktu yang cukup lama, namun Ira akhirnya mantap untuk mendukung suaminya.
Dia meyakini bahwa sosok suaminya tersebut adalah orang yang mengetahui benar bagaimana keputusan yang dibuatnya, membuahkan rasa percaya sang istri dan keluarganya.
“Saya yakin dengan pilihan Bapak dan insyaallah, saya selalu mendukung,” pungkasnya.
(*)