"Jadi kita sudah kehabisan kata, silahkan masyarakat menilai. Putus kontrak sudah diusulkan dari awal, sidak sudah ke tiga kalinya terhadap DAS Ampal ini. PT Fahreza kontraktor bandel tinggal tunggu ketegaskan pemkot," ujarnya.
Belum lagi banyak keluhan masyarakat terkait proyek ini seperti debu, kerusakan, estetika yang jelek, hingga PDAM yang mati karena pipanya diputus sambung.
"Pekerjaannya serampangan. Info yang kita dapat dari PU dan konsultan, PT Fahreza tidak mengindahkan semua perintah yang diberikan PU atau konsultan," katanya.
Pihaknya pun meminta kepada Wali Kota Balikpapan agar bersikap tegas terhadap PT Fahreza bahwa hal ini sudah tidak bisa dibiarkan karena lambatnya pengerjaan. (Advertorial)