DIKSI.CO, SAMARINDA - Maraknya modus korupsi yang terjadi di negeri ini dengan selubung dinasti politik menjadi perhatian khusus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini tentu menjadi fokus lembaga anti rasuah, sebab para pelaku korupsi melakukannya dengan cara berjamaah mengajak kerabat mereka untuk memonipoli berbagai proyek demi meraup untung pribadi.
Kerja KPK pasalnya tak hanya sekedar melakukan penindakan, pada Rabu (31/3/2021) siang tadi, lembaga super power ini juga melakukan edukasi di berbagai perguruan tinggi se nusantara.
Satu di antaranya, yakni Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda yang menjadi tempat lawatannya. Kepada awak media, satu dari lima pimpinan KPK, yakni Nurul Ghufron yang menjadi pemateri mengatakan jika fenomena dinasti politik menjadi fokus pemantauan jajarannya.
"Fenomena ini membuat kami lebih intens mengawasi. Apalagi kalau sudah ada indikasi keluarga ke keluarga. Ya kami tidak bisa berandai-andai nantinya di Kaltim ada lagi kasus serupa atau tidak. Karena kami bekerja berdasarkan bukti," tegas Ghufron sore tadi.
Lanjut pimpinan termuda KPK ini, dinasti politik adalah sebuah bentuk dari kelompok tertentu dalam upaya melanggengkan kursi kekuasaan.
"Awalnya bapaknya. Kemudian istrinya, kemudian anaknya. Menantunya bahkan kemudian merambat di kabupaten lain disekitarnya," kata Ghufron.