DIKSI.CO, SAMARINDA - Isran Noor, Gubernur Kaltim memberikan isyarat enggan menindaklanjuti surat usulan pergantian Ketua DPRD Kaltim, ke Mendagri RI.
Isran Noor, dalam wawancara sebelumnya justru bertanya alasan mendasar digantinya kursi ketua dewan dari Makmur HAPK ke Hasanuddin Masud.
"Apa alasannya mau mengganti Pak Makmur. Alasannya apa, kenapa, apa sebabnya," ungkap Isran.
Pernyataan Gubernur Kaltim itu ditanggapi santai oleh Rudy Masud, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim.
"Itu biar nanti mekanisme yang akan berjalan," ungkap Rudy.
Diketahui, pada Juni 2021 lalu, DPD Golkar Kaltim melayangkan surat usulan pergantian Ketua DPRD Kaltim, ke Fraksi Golkar di DPRD.
Dalam surat itu juga, disebut berisi restu DPP Golkar untuk melakukan pergantian kepemilikan kursi pucul pimpinan dewan di Karang Paci.
Meski tidak ditindaklanjuti Gubernur Kaltim, pihak DPD Golkar Kaltim menegaskan keputusan persetujuan pergantian ketua dewan berada tangan Menteri Dalam Negeri RI.
"Ada roll tersendiri di situ, itu urusan nanti Mendagri, bukan yang lain-lain," terangnya.
Ketua DPD Golkar Kaltim itu turut memberi isyarat akan melakukan potong kompas ke Mendagri guna merealisasi pergantian Makmir HAPK ke Hasan Masud.
Rudy menegaskan mesti tidak melalui usulan Gubernur Kaltim, hal itu bukan menjadi masalah.
"Ada mekanisme yang akan berjalan. Tanpa Gubernur Kaltim enggak masalah, bisa tetap berjalan," tegasnya. (tim redaksi Diksi)