Minggu, 22 September 2024

Intensitas Hujan Meningkat hingga Juni, Potensi Banjir Ancam Samarinda

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Minggu, 3 Mei 2020 9:36

Ilustrasi/potensi ancaman banjir kembali menghantui Kota Tepian yang mana dari awal memasuki bulan puasa terus digiyur hujan lebat./IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak memasuki bulan puasa, cuaca yang biasa terik kini berubah menjadi curah hujan yang hampir terjadi setiap hari. Hal tersebut tentunya akan berbanding lurus dengan potensi ancaman banjir.

Disampaikan Sutrisni, Fore Caster Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda, Minggu (3/5/2020) prakiraan cuaca di Kota Tepian sendiri saat ini memang tengah dilanda intensitas hujan tinggi hingga Juni nanti.

"Kalau untuk pantauan mei-juni hujannya lebih meningkat, Juli nanti menurun secara umum klimatologinya, secara jangka panjang, terkadang bisa berubah-ubah," jelasnya.

Diungkapkannya, perubahan cuaca itu bersifat dinamis. Umumnya, prakiraan cuaca ekstrem bisa berubah secara tentatif terkhusus bagi Samarinda lantaran tak memiliki radar cuaca, semisal Balikpapan.

"Tapi dari sana (Balikpapan) langsung memberi kami ke kami kalau ada perubahan ekstrim," imbuhnya.

Untuk potensi cuaca ekstrem, update informasi prakiraan hujan ekstrem akan dilakukan dari setengah hingga satu jam sebelumnya.

Prakiraan cuaca pada bulan titu sendiri, diakui Sutrisno, sedikit meleset dari prakiraan sebelumnya. Pada Januari silam, diperkirakan Mei saat ini cuaca terik akan melanda Samarinda, namun kenyataan justru sebaliknya.

"Karena ada kemunduran musim," tegasnya.

Sedangkan untuk intensitas hujan yang terjadi selama sepekan ini, lanjutnya, pantauan debit air di waduk benangan, Lempake, Samarinda Utara berada di level sedang.

"Ditambah hujan tiga hari kemarin yang menambah debit air hingga 72 mili itu setara dengan hujan setengah bulan," terangnya.

Sedangkan untuk ancaman banjir sendiri, Sutrisno mengaku bahwa hal tersebut bisa terjadi kapan saja, terlebih jika intesitas hujan di kawasan Samarinda Utara terus diguyur secara lebat.

"Mirip-mirip tahun kemarin curah hujan dan pasti ada potensi banjir," ungkapnya.

Guna melakukan antisipasi, BMKG Samarinda nantinya akan terus melakukan update informasi prakiraan cuaca yang lebih intens kepada pihak terkait seperti BPBD Samarinda.

"Untuk update sehari 2 kali, kalau ada perubahan cuaca ekstrem maka akan langsung diinfokan ke pengambil kebijakan dan penanggulangan, seperti BPBD dan lain-lainnya," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews