Jumat, 22 November 2024

Harga Karet Kerap Dimainkan Tengkulak, PT MKC Lakukan MoU Bersama 3 UPPB di Kubar Guna Tingkatkan Harga dan Kualitas Karet Petani

Koresponden:
Er Riyadi
Kamis, 2 Desember 2021 11:39

Peninjauan hasil pengolahan karet usai MoU PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) bersama 3 UPPB di Kubar. Tinjauan dilakukan oleh Ketua DPRD Kubar bersama pihak perusahaan/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kutai Barat, menjadi penghasil karet terbesar di Kalimantan Timur. Kutai Barat saat ini mampu memproduksi 40 persen dari total karet di Kaltim.

Menurut data 2019, luasan areal tanaman karet di Kutai Barat mencapai 44.525 hektare. Dengan luasan itu, Kubar dapat memproduksi kisaran 34.964 ton getah karet per tahun.

Saat ini karet menjadi salah satu komoditas primadona masyarakat Kurai Barat, guna menggantungkan nafas ekonominya.

Menjelma sebagai penghasil getah karet terbesar di Kaltim, membuat Dinas Perdagangan Koperasi, dan UKM Kutai Barat putar otak agar produksi karet Kubar bisa dibeli oleh perusahaan pengolahan karet.

Pada Kamis (2/12/2021), Salomon Sartono, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kutai Barat, bersama Ridwai, bertolak ke Samarinda.

Tujuannya, menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama pabrik pengolahan karet alam, PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC).

PT MKC diketahui melakukan penandatanganan MoU bersama tiga Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan olah karet (UPPB) di Kutai Barat, seperti UPPB Ombau Asa, UPPB Sentosa dan UPPB Sinar Harapan, di Kantor MKC Samarinda.

Ridwai, Ketua DPRD Kutai Barat berharap dengan adanya MoU ini, pihak PT MKC turut serta melakukan pembinaan terhadap para petani, agar meningkatnya mutu dan kualitas dari karet yang dihasilkan.

"Ketika mutu terjaga, pihak PT MKC untuk menentukan harga itu juga sangat diharapkan harga yang bagus," kata Ridwai, Kamis (2/12/2021).

Harapannya, dengan pembinaan dari PT MKC, kepada para petani di Kutai Barat, juga dapat menjadi daya tarik anak-anak muda bisa memilih jalur pertanian atau perkebunan.

Hal senada juga disampaikan Salomon Sartono, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kutai Barat.

Menurut Salomon, dengan adanya  kerja sama ini kesejahteraan petani karet di Kubar bisa meningkat. Karena selama ini sebelum ada kerja sama harga karet banyak dipermainkan  tengkulak.

"Harapan kami ke depan dengan adanya kerja sama ini, harga karet sudah bisa bagus dan stabil tidak lagi bisa dipermainkan oleh para tengkulak," ungkap Salomon.

"PT MKC dapat membina bukan hanya soal mutu tapi tetap juga kuantitas dan kualitas terhadap para hasil karet petani," sambungnya. 

Pada 2020 tahun lalu, produksi getah karet Kubar mencapai 25 ribu ton. Pendapatan asli daerah melalui pajak tidak bisa dipungut.

Meski begitu, karet banyak menopang kehidupan masyarakat petani di Kubar. Selama ini distribusi hasil karet banyak ke Banjarmasin dan Samarinda. 

"Kita harapkan petani kami di Kubar hasilnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Selama ini masalah harga menjadi utama di masyarakat kami selaku petani," bebernya.

Sementara itu, Sudarmaji, General Manager PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) usai melakukan penandatanganan MoU menyampaikan, pihaknya dapat membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi karet rakyat melalui proses transfer teknologi dan pengetahuan.

“Nota kesepahaman ini membawa misi penghargaan atas potensi besar perdagangan dan ekspor karet di Indonesia, khususnya Kalimantan Timur, serta dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari sektor komoditi karet alam," terangnya.

Pihak perusahaan menekankan produksi karet alam bebas deforestrasi. Hali itu penting dilakukan guna memenuhi prinsip-prinsip berkelanjutan.

“Hal ini selaras dengan misi perusahaan kami yang dibangun atas empat pilar yaitu, people, planet, product dan profit,” tegas Sudarmaji. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews