DIKSI.CO, SAMARINDA - Harga beras di Samarinda mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir ini.
Salah satu pemilik toko beras, Abdul Kahar mengatakan bahwa penyebab kenaikan harga beras terjadi karena permintaan beras meningkat dan produksi beras di Sulawesi mengalami penurunan.
"Kenaikan beras ini terjadi karena permintaan tinggi, produksi di Sulawesi berkurang karena faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen dan permintaan meningkat," kata Abdul Kahar.
Ia juga menjelaskan bahwa seluruh daerah seperti Jakarta, Sumatera, Jawa semua mengambil berat di Sulawesi, dan dengan adanya kenaikan harga beras membuat para penjual beras mengalami penurunan omset.
"Untuk penjualan mengalami penurunan omset karena naiknya harga terlalu tinggi biasanya para pedagang yang menjual partai lagi dia gak berani ambil banyak," ucapnya.
"Untuk kenaikan harga beras mengalami kenaikan dari Rp.25,000 hingga Rp.30,000 perkarung, untuk harga perkarungnya itu Rp.305,000 dan sekarang Rp.330,000," jelasnya.
Terkait hal itu, Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa jika ada kenaikan harga beras, Pemerintah Samarinda akan turun ke lapangan dan akan mengeluarkan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) agar tidak adanya kenaikan inflasi.
"Saat ini Pemerintah telah mengeluarkan Beras CPP tahap ke-II agar harga beras bisa tetap stabil," kata Andi Harun
Ia juga mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait agar bisa terus melakukan upaya dalam adanya kenaikan harga.
“Saya sampaikan berulang kali untuk intervensi pemerintah juga harus terukur,” ucapnya.
Upaya yang bisa terukur sangat diperlukan sebab pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan dengan upaya dalam pengendalian inflasi.
“Makanya harus paralel dan seimbang, sehingga tidak ada yang terjadi di luar batas normal,”pungkasnya. (*)