AHB juga menyebut aktivitas mereka tidak lepas dari upaya mensukseskan Pilkada Balikpapan dengan tingginya partisipasi publik.
"Kita justru mengajak masyarakat untuk datang ke tps dan menggunakan hak pilihnya. Tentu sesuai dengan pilihan masing-masing. Yang tidak mau memilih calon bergambar, ada pilihan lain yang tidak bergambar," sebut AHB.
Ditanya terkait munculnya calon tunggal di Balikpapan, AHB enggan berspekulasi tumpulnya regenrasi kepemimpinan di Kota Beriman.
"Itu gimana ditafsirkannya saja, yang pastikan semua tahu bahwa ini sejarah di Balikpapan. Balikpapan dianggap kota besar dan di dalamnya dihuni oleh orang-orang yang punya kemampuan untuk ikut di dalam kontestasi Pilkada. Banyak calon yang mendaftar, termasuk saya, itu bukti. Kenapa muncul calon tunggal, ya semua tahu semua partai kecuali Nasdem dan Hanura itu ada di paslon tinggal tadi, sehingga kurang syarat untuk mendaftar. Saya yakin semua masyarakat prihatin dengan kondisi ini," pungkas Ahmad Basir. (tim redaksi Diksi)