DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Ketahanan pangan menjadi sorotan bagi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dalam rapat paripurna yang digelar, pada Senin (14/11/22).

Dalam rapat ini diagendakan Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Balikpapan terhadap Nota Penjelasan Wali Kota Balikpapan atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah.

Pimpinan rapat paripurna DPRD Kota Balikpapan, Budiono, mengatakan bahwa dari rapat kali ini perlu disoroti terkait ketergantungan Kota Balikpapan dengan daerah lain dalam hal pangan.

"Ada beberapa yang perlu disoroti dari DPRD Kota Balikpapan. Karena kita 99% ketergantungan dengan pulau lain misalnya sembakonya," ujar Budiono.

Dari sejumlah fraksi yang menyampaikan pandangannya, ia menyoroti ada fraksi yang mendorong Balikpapan untuk bisa mengoptimalkan pangannya khsususnya sayur.

"Petani kita tidak punya lahan, tapi kita bisa fasilitasi dengan carikan lahan, berikan pupuk, dan lain-lain," katanya.

Pihaknya juga pernah melakukan kunjungan di DPRD DKI Jakarta, bahwa pemerintahan di sana bekerja sama dengan daerah luar untuk mengoptimalkan pangan di daerahnya.

"Misalnya di DKI tak ada lahan pangan, maka mereka kerjasama dengan daerah lain. Jadi daerah lain mulai menanam dikontrak Perusda Pasar Jaya DKI namanya," katanya.

"Jadi saya pikir kita juga harus jaga ketahanan pangan kita agar jaminan ketersediaan harga tidak naik turun," lanjutnya.

Dari rapat paripurna inj, disebutkan bahwa Perda Ketahanan Pangan ini nantinya akan mengatur ketahanan pangan itu, dan mencoba berkoordinasi dengan daerah lain seperti usulan fraksi DPRD Kota Balikpapan.

Hingga saat ini diketahui kerja sama pangan di Kota Balikpapan ada dari pulau Jawa dan Sulawesi, seperti beras yang rata-rata tergantung dari daerah tersebut. (Advertorial)