DIKSI.CO, SAMARINDA - Mimpi Wali Kota Samarinda, Andi Harun untuk memiliki maskapai penerbangan bukan isapan jempol belaka.
Di akhir tahun 2022 ini ditargetkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan memiliki maskapai penerbangan dengan tujuan bisnis penerbangan kargo dan penerbangan perintis yang beroperasi melalui Bandar Udara (Bandara) APT Pranoto Samarinda.
Hal ini disampaikan usai wali kota mendengar langsung presentasi Pra Fisibility Studi kelayakan maskapai penerbangan dari PT Big Jets Air Service selaku mitra usaha di Balaikota, Kamis (30/6/2022).
Andi Harun menyatakan bahwa pihaknya sangat ingin melanjutkan kerja sama dengan PT Big Jets Air Service untuk mewujudkan harapan mengenai maskapai penerbangan.
“Kita akan memulai dengan pesawat ATR 72 seri 600 dengan melayani regional Kalimantan,” ujarnya.
Moment tersebut menurut Wali Kota sangat tepat dengan pemkot memulai usaha penerbangan ini. Apalagi setelah lepasnya maskapai Kalstart dan Express Air dengan tidak melayani penerbangan ke Kaltim dan Kaltara.
Belum lagi ditambah dampak harga tiket pesawat yang melambung tinggi dan jumlah penumpang yang sangat luar biasa sehingga sektor usaha penerbangan dinilai memiliki peluang besar untuk dikembangkan kembali untuk melayani wilayah Kaltim dan sekitarnya.
“Di kondisi sekarang tidak bisa lagi berangkat besok baru booking pesawatnya hari ini, selain over booking harga juga diluar kewajaran. Penyebabnya jumlah pesawat kita juga sudah terbatas jadi sangat wajar jika harga mengalami turbulensi luar biasa,” sebutnya.
Ia menambahkan, untuk tahap pertama pihaknya akan memanfaatkan satu unit pesawat ATR 72 terlebih dahulu dengan dua baling-baling melalui sistem sewa. Pengelolaannya sendiri akan berada di bawah tanggung jawab Perumda Varia Niaga Samarinda.
“Maka saya minta kepada Perumda Varia Niaga agar skenario pembiayaannya segera disusun supaya bisa kita pecahkan bersama model bisnis dan kerjasamanya nanti dengan Big Jets,” ungkapnya.
Sementara, Komisaris Utama PT Big Jets Air Service, Donnie Armand Hamzah dalam arahannya menjelaskan potensi bisnis membangun maskapai penerbangan di Kaltim memiliki keuntungan sangat luar biasa baik dari tingkat profit berdasarkan volume penumpang maupun harga.
Hasil studi pihak Big Jets sendiri menilai, karena Kaltim memiliki pondasi ekonomi yang sangat baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) dan perdagangan, ketimbang daerah lain di Jawa maupun Sumatera.
“Jadi kita melihatnya peluang ini sangat bagus untuk memulai penerbangan regional dan sangat terbuka lebar keuntungannya, ditambah analisa lain karena adanya IKN di Kaltim sehingga kita memprediksikan Samarinda bakal menjadi kota yang bisa mensupport penumpang dan logistik karena memiliki keuntungan dari segi geografis,” katanya.
Ia menambahkan, pesawat ATR 72-600 yang akan dimiliki pemkot nanti sama seperti pesawat milik Wings Air dan mampu mengangkut 50-55 seat penumpang setiap penerbangan.
Harapannya, dengan keberadaan maskapai penerbangan yang diwacanakan oleh Pemkot Samarinda ini setidaknya bisa memberikan solusi bagi penumpang dari Samarinda dan sekitarnya untuk mendapatkan tiket pesawat dengan harga terjangkau.
Mengingat harga tiket saat ini sudah mengalami kenaikan hingga 150 persen.
“Saya sempat cek harga tiket hari ini dari APT Pranoto menuju Jakarta sudah tembus di harga Rp 2.2 juta, belum lagi terjadi over booking untuk penumpang menuju Kota Tarakan hingga 120 orang. Hal ini diakibatkan karena faktor kurangnya pasokan jumlah pesawat di Indonesia yang menyusut hingga 45 persen berdasar data dari Kemenhub yang hanya mencapai 300 unit pesawat dari semua penerbangan," ungkapnya lagi.
"Angka ini sangat jauh menurun sebelum pandemi yang sempat mencapai 550 unit. Penyusutan ini juga terjadi pada maskapai Garuda Indonesia dari 120 unit kini hanya memiliki 20 unit pesawat saja,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)