DIKSI.CO, SAMARINDA - Setelah geger ditemukannya Jumriansyah (39) warga Samarinda Seberang yang tewas bersimbah darah di Jalan KH Akhmad Dahlan, Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kecamatan Samarinda Kota pada Minggu (27/6/2021) kemarin tim kepolisian pun bergerak cepat.
Bahkan jajaran Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota dibantu Satreskrim Polresta Samarinda bersama Tim Jatanras Polda Kaltim, yang mana membuahkan hasil diamankannya dua orang pelaku.
Usai diamankan, keduanya kini ditahan di Polsek Samarinda Kota. Meski belum diketahui pasti peranannya, namun dipastikan kepolisian jika keduanya turut terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.
Keduanya berhasil diringkus kepolisian dari tempat persembunyiannya. Beberapa jam setelah mereka melakukan penganiayaan terhadap korban secara bersama-sama.
"Kedua tersangka ini dipastikan turut terlibat dalam aksi penyerangan hingga menyebabkan tewasnya korban bernama Jumriansyah. Keduanya kami tangkap dihari yang sama saat kejadian," ungkap Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo ketika dikonfirmasi Selasa (29/6/2021) siang tadi.
Lanjut Perwira tiga balok emas dipundaknya ini, setelah berhasil mengamankan pelaku kini aparat berwajib masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya, yang ikut berlibat dalam penyerangan.
Disinggung mengenai identitas dua tersangka dibalik aksi penyerangan tersebut, Gulo sapaan karibnya menyebutkan, bahwa pihaknya masih belum bisa membeberkannya. Dengan alasan, kelancaran proses penyelidikan.
"Untuk sementara ini, kami belum bisa publish, siapa dan inisial pelaku ini. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada pelaku lainnya," terangnya.
Selain itu, Gulo juga belum bisa menyampaikan secara rinci, mengenai berapa jumlah orang yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut.
"Yang mesti kami dalami memang ada beberapa orang yang mengejar, cuman siapa saja orang yang melakukan penganiayaan, itu lah yang masih kita cari saat ini," jelasnya.
Kendati telah dipastikan bahwa kedua pelaku tersebut merupakan salah satu aktor dibalik penyerangan terhadap korban. Namun yang bersangkutan bukanlah pihak yang terlibat perselisihan secara langsung dengan korban.
"Dua tersangka ini bukan yang terlibat selisih dengan korban. Jadi untuk orang yang memiliki selisih dengan korban ini ternyata tidak ikut mengejar," terangnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, kronologi dibalik aksi penyerangan itu perlahan mulai terungkap. Disebutkan Gulo, awalnya korban Jumriansyah bersama dengan istrinya dengan mengendarai mobil bertandang ke Gang Bakti, di Jalan Lambung Mangkurat.
Saat itu korban hendak menemui seseorang yang diduga terlibat masalah dengan dirinya. Singkat cerita, dalam pertemuan itu keduanya terlibat percekcokan hingga kontak fisik.
"Dari selisih ini, ternyata orang yang berselisih dengan korban ini sampai mengalami luka," bebernya.
Hal tersebut rupanya disaksikan oleh teman-teman dari orang yang berselisih dengan korban. Diduga karena tak terima rekan mereka terlibat perkelahian dengan korban, sekelompok orang ini kemudian bergerak untuk melakukan penyerangan. Korban yang kala jumlah kemudian berlari hingga di Jalan Ahmad Dahlan. Disanalah korban akhirnya dikeroyok hingga meregang nyawa.
"Jadi pas sempat ribut di dalam gang itu, teman-temannya datang untuk membantu. Jadi kalau berapa orang yang mengejar ini, masih harus kami dalami. Seperti yang saya bilang, kita masih memerlukan waktu. Yang jelas kita sudah amankan dua orang tersangka yang terlibat secara langsung," imbuhnya.
Ditanya lebih lanjut mengenai sebab korban sampai terlibat perkelahian dengan seseorang yang dimaksud. Gulo mengatakan pihaknya belum dapat membeberkannya, dengan alasan masih perlu lakukan proses penyelidikan terhadap dua tersangka yang kini telah ditahan.
"Intinya ada salah paham hingga terlibat percekcokan antara korban dengan seseorang disitu. Nah sebab perselisihan itu kenapa, itu nanti didalam penyidikan. Kita ungkap dulu baru kita sampaikan," ucapnya.
Sementara itu, polisi turut mengamankan barang bukti berupa kayu dan batu yang digunakan kedua tersangka untuk menganiaya Jumriansyah.
"Untuk barang bukti yang kami amankan itu ada batu yang digunakan untuk melempar korban," ungkapnya.
Sementara itu hasil visum diketahui korban mengalami sejumlah luka yang disebabkan hantaman dari benda tumpul.
"Korban itu lukanya bukan karena ditebas sajam. Melainkan bekas hantaman dari benda tumpul. Iya, memang ada yang bawa sajam. Cuman itu tidak dipakai untuk menganiaya korban. Dari dokter pun mengatakan, kalau luka itu bukan disebabkan benda tajam," jelasnya.
Masih Gulo menyampaikan, bahwa kasus penyerangan hingga menyebabkan hilangnya nyawa orang tersebut, kini ditangani oleh Jatanras Polda Kaltim, Satreskrim Polresta Samarinda dan Polsek Samarinda Kota.
"Sementara baru itu yang bisa kami sampaikan. Bila sudah dapat semua pelakunya dan motifnya apa, nanti segera kami rilis ke teman-teman media. Kami minta waktu dulu untuk mengungkap ini," tandasnya. (tim redaksi Diksi)