DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak Sabtu (14/8/2021) Kementerian PUPR RI melakukan tinjauan di lokasi isolasi terpusat di Balikpapan dan Samarinda.
Pada Sabtu akhir pekan lalu, tim dari Kementerian PUPR mengunjungi Asrama Haji Balikpapan, tujuannya terkait rencana penambahan kapasitas Isoter di Asrama Haji Batakan Balikpapan.
Asrama Haji Balikpapan akan difungsikan Isoter, dengan fasilitas Gedung 7 (Asrama Jeddah) dan Gedung 8 (Asrama Araffah) masing-masing memiliki 2 lantai (8 kamar), bed 10/kamar, dengan kapasitas 80 orang.
Lalu Gedung Zam Zam (3 lantai) untuk rumah sakit darurat (ICU) total kapasitas 150 orang, terdapat WC 81 buah.
Selanjutnya pada Minggu (15/8/2021) kemarin, tim dari Kementerian PUPR melakukan tinjauan ke Asrama Atlet di GOR Madya Sempaja, Samarinda.
HM Jauhar Efendi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim menjelaskan usai kunjungan dua lokasi penyiapan tempat isoter, pihaknya juga melakukan rapat koordiasi penyiapan isoter bersama kementerian.
Sebagai tindak lanjutnya, pada Senin (16/8/2021) hari ini, kementerian melakukan ausit building atau audit struktur bangunan di Asrama Atlet.
Usai audit, kementerian melanjutkan dengan pengerjaan fisik penyiapan lokasi isoter.
"Tim Kementerian PUPR akan melakukan audit struktur bangunan atau audit building. Dan, Jumat pekan depan rencana dilakukan pengerjaannya untuk mendukung Isoter di Samarinda," ungkap Jauhar, Senin (16/8/2021).
Asrama Atlet diketahui memiliki 90 kamar yang disiapkan sebagai ruang karantina pasien Covid-19. Dari jumlah itu, Asrama Atlet dapat menambung 300 pasien.
Penyiapan dua tempat isoter ini akan mendapat kucuran dari APBN. Pemprov Kaltim berharap fasilitas dapat diselesaikan dalam waktu tidak terlalu lama.
"Targetnya kami mau secepatnya. Tapi, tergantung Kementerian PUPR menyelesaikannya," tegasnya.
"Pemprov Kaltim diminta segera membuat surat usulan ke Menteri PUPR terkait kebutuhan sarana dan prasarana," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)