Jumat, 22 November 2024

Disorot Internasional, BBC London Apresiasi Vaksinasi Massal DBD di Kaltim

Koresponden:
Alamin
Sabtu, 27 Januari 2024 14:37

dr Jaya Mualimin, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim

"Kami menggunakan vaksin terbaru dari Takeda Jepang yang didistribusikan oleh Biofarma. Pemerintah telah menganggarkan hampir Rp10 miliar untuk vaksin tahun lalu, dan akan meningkatkan anggaran untuk tahun ini," ungkapnya, pada Sabtu (27/1/2024).

Vaksinasi DBD bertujuan meningkatkan imunitas anak-anak, mencegah gejala berbahaya ketika terpapar nyamuk Aedes Aegypti, vektor DBD. Selain vaksinasi, Dinkes Kaltim juga mengendalikan vektor dengan melepaskan nyamuk Wolbachia, bakteri yang menghambat penularan virus dengue.

"Dalam langkah-langkah pengendalian vektor, termasuk di Bontang, di mana nyamuk Wolbachia dikawinkan dengan nyamuk DBD untuk menghasilkan keturunan yang kebal terhadap virus. Upaya ini telah berhasil menurunkan angka kesakitan DBD di beberapa daerah, seperti Yogyakarta dan Denpasar,"jelasnya.

Pentingnya pencegahan DBD ditekankan oleh Jaya, menyebutkan bahwa angka kesakitan dan kematian akibat DBD di Kalimantan Timur masih tinggi. Pada tahun 2023, terdapat 5.616 kasus DBD, dengan jumlah tertinggi di Kutai Kartanegara, diikuti Balikpapan dan Samarinda. Jaya berharap untuk menurunkan angka kesakitan minimal menjadi 10 per 100.000 penduduk.

"Meskipun terjadi penurunan dalam kasus kematian akibat DBD dari 0,66 persen menjadi 0,44 persen pada tahun 2023, Dinkes Kaltim tetap berupaya melakukan inovasi dalam pencegahan dan penanggulangan DBD. Inisiatif vaksinasi massal dan pengendalian vektor menjadi langkah proaktif untuk memitigasi dampak DBD di Kalimantan Timur,"pungkasnya. (*)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews