DIKSI.CO, SAMARINDA - Nama Zairin Zain mantan calon Wali Kota Samarinda kembali mencuat ke publik. Kali ini berkaitan dengan pencalonan Zairin sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim.
Disebut-sebut Zairin mendapat dukungan langsung dari unsur pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Kepala Dinas Sosial Kaltim, Agus Hari Kusuma atau AHK sebagai ketua tim sukses.
Kabar ini pun dibenarkan oleh Zairin saat dikonfirmasi awak media usai menghadiri sidang paripurna HUT Kota Samarinda dan HUT Pemkot Samarinda di Kantor DPRD Samarinda, Senin (24/1/2022).
"Ya mereka itu tim sukses. Sebenarnya kalau berdasarkan hukum yang ada pengurus KONI tidak boleh jadi pejabat publik. Tapi untuk tim yang mendukung tidak ada masalah, yang penting tidak jadi pengurus KONI," ungkapnya.
Ditanya apakah dukungan juga mengalir dari Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, Zairin hanya memberikan isyarat bahwa telah ada dukungan dari orang nomor dua Kaltim tersebut.
"Ya adalah. Buktinya beliau hadir acara kemarin (deklarasi calon ketua KONI Kaltim), bebernya.
Diketahui sebelumnya, bertempat di aula Bapeda Jalan Kesuma Bangsa , Senin 13 Desember yang telah dibentuk Tim Pemenangan Zairin Zain sebagai calon ketua KONI Kaltim 2022-2026.
Mengenai persiapan ke depannya, Zairin tengah mempersiapkan dukungan 30 persen dukungan dari masing-masing cabang olahraga (cabor), di 10 pengurus kabupaten/kota dan badan fungsional.
Syarat 30 persen tersebut menjadi syarat khusus yang harus didapatkan oleh para calon Ketua KONI Kaltim.
Mengenai hal tersebut, Zairin mengaku tengah melakukan persiapan secara khusus yang dijalankan oleh tim sukses.
"Kita harus mempersiapkan itu untuk bisa mempersiapkan sebagai calon," tuturnya.
Disinggung mengenai apa yang ingin dilakukan untuk KONI Kaltim, Zairin menyinggung soal dana pembinaan untuk KONI di tingkat kabupaten/kota.
Ia menyebut, saat ini KONI di tingkat kabupaten/kota tidak memiliki dana pembinaan. Hal tersebut berpengaruh pada upaya pencarian bibit-bibit atlet di daerah.
"Sekarang ini ada KONI kabupaten/kota tidak punya dana pembinaan, sehingga untuk membina Cabor tidak bisa, mereka harus diperhatikan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)
