Sabtu, 23 November 2024

Diduga Curi Dompet, Pria Asal Samarinda Ini Babak Belur Jadi Bulan-Bulanan Warga

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 21 Mei 2020 8:20

BU yang diduga sebagai maling dompet diamuk massa hingga pingsan pada sore kemarin/HO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Seorang pria berinisial BU (27) mengalami nasib nahas yang dialami di Jalan Gerilya, Kecamatan Sungai Pinang, tepatnya di sebuah lapangan bola, Rabu (20/5/2020), bagaimana tidak karena diduga maling dompet, ia babak belur diamuk massa.

Informasi diterima, BU yang merupakan warga Kecamatan Samarinda Kota kala itu disebut sebagai maling lantaran terlihat tengah memegang dompet yang bukan miliknya. Si pemilik yang melihat hal tersebut lantas menanyakan kenapa dompet miliknya bisa berada di tangan BU.

"Jadi dia (BU) bilang sama si pemilik kalau dompetnya itu tercecer dan dia mau mengembalikan," ucap Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Ramadhanil melalui Kanit Reskrim Iptu Fahrudi saat dikonfirmasi, Kamis (21/5/2020) siang.

Melihat peristiwa tersebut, diketahui kalau anggota Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) setempat langsung menyambangi BU untuk diamankan.

Namun belum sempat kejadian, BU yang hendak pergi meninggalkan lokasi menggunakan sepeda motornya langsung diserbu warga karena ada yang berteriak maling kepada dirinya.

Singkat cerita, BU jadi bulan-bulanan. Babak belur hingga pingsan akibat diamuk massa sore kemarin. Mendapatkan laporan tersebut, jajaran Polsek Sungai Pinang bergegas ke lokasi kejadian untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi lantaran massa yang terus mengitari BU.

"Dalam pemeriksaan kami, yang bersangkutan beralasan ingin mengembalikan dompet yang tercecer," kata Fahrudi.

"Memang hal tersebut sudah mengindikasikan tindak pencurian, tapi bukti belum kuat, terlebih hingga sore ini korban tidak ada memberikan laporan resminya kepada kami," sambungnya.

Jika tak ada laporan dan bukti pendukung lainnya, maka BU pada sore ini akan dibebaskan karena sesuai ketentuan polisi tak bisa melakukan penahanan terhadap seseorang melebihi 1x24 jam tanpa dukungan bukti yang kuat.

"Kami mengimbau, seandainya dia memang pelaku kejahatan jangan terlebih dulu main hakim sendiri, karena ada proses hukum yang akan membuktikannya," harap Fahrudi.

Terlepas dari kenyataan benar atau tidak, lanjut Fahrudi, jangan sampai yang diduga pelaku kejahatan ini menjadi korban amuk massa, dan membuat hukum berbalik.

"Memang menjelang Idulfitri begini banyak penjahat kambuhan, jadi kami minta warga selalu berhati-hati apalagi ditempat ramai," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews