DIKSI.CO, SAMARINDA - Kepala Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim Profesor Daddy Ruhiyat, turut menjadi pembicara (panelis) dalam agenda The 13th Annual Meeting Governors Climate Forest Task Force (GCFTF) di kota Merida, Yucatan, Meksiko, Kamis (9/2/2023) kemarin.
Dalam kegiatan itu, Anggota Governors Climate Forest Task Force (GCF-TF) dari provinsi-provinsi di Indonesia, sepakat akan melakukan empat program terkait Rencana Aksi Manaus (Manaus Action Plan).
Prof Daddy Ruhiyat, menjelaskan Program Rencana Aksi Manaus merupakan satu program baru di GCF-TF yang bertujuan membangun ekonomi hutan.
“Bagaimana hutan walau tidak ditebang, namun dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Daddy, Kamis (9/2/2023) kemarin.
Selanjutnya, Kaltim bersama anggota GCF-TF lain dari Indonesia akan membuat empat program, di antaranya memfasilitasi terbentuknya forum para pihak.
Kemudian, memberi dukungan bagi kegiatan atau inovasi yang mengarah pada pembiayaan berkelanjutan.
Program ketiga yaitu memberi dukungan pembangunan rendah karbon secara yuridiksional.
“Yang terakhir adalah dukungan pemantauan REDD+ dapat berjalan dengan baik,” jabarnya.
Akademisi Universitas Mulawarman, memaparkan program-program yang direncanakan sudah dilaksanakan Kaltim, walaupun belum cukup kuat.
“Melalui program Rencana Aksi Manaus ini, kita akan lakukan penguatan kembali,” tegasnya.
Pada forum tahunan GCF-CF ke 13 di Yucatan Meksiko itu, Prof. Daddy Ruhiyat di anugerahi penghargaan 2023 Everyday Hero Award, atas dedikasinya yang luar biasa dalam keanggotaan GCFTF selama lebih dari 10 tahun. (tim redaksi Diksi)