Meskipun sudah memiliki peralatan dasar, teknologi pendukung yang lebih maju masih diperlukan untuk memaksimalkan manfaatnya.
“Walaupun sudah ada alat-alat yang siap, teknologi di bidang ini masih perlu pengembangan lebih lanjut. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas sport science ke depannya,” tambah Zairin.
Selain itu, DBON Kaltim juga berencana untuk menyediakan layanan terapi olahraga, dengan menghadirkan tenaga ahli seperti sport massage therapist.
Kehadiran para terapis ini diharapkan dapat membantu para atlet yang rentan mengalami cedera akibat intensitas latihan yang tinggi.
"Kami berharap dengan adanya terapis olahraga, atlet yang mengalami cedera bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Ini menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa mereka dapat terus berlatih dan berkompetisi dengan aman," pungkas Zairin. (adv)