Fadel mengungkapkan, dalam situasi Covid-19 atau virus corona seperti saat ini, bantuan sembako semacam ini sangat amat dibutuhkan oleh para driver yang menggantungkan hidup dari penghasilan harian. Pasalnya, pendapatan para driver ojol mengalami penurunan hingga 90 persen.

"Dengan kegiatan ini kami berharap ke depan, khususnya Pemprov Kaltim serta Pemkot Samarinda bisa memerhatikan keadaan kami, atau para pengusaha-pengusaha serta donatur bisa menyumbangkan sedikit kelebihan hartanya buat membantu mengurangi beban ojol di Kaltim. Kami dari Garda kaltim siap menyalurkan bantuannya kepada teman-teman ojek online di kabupaten kota yang ada di Kaltim," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Irfan, ketua DPC Garda Kota Samarinda menjelaskan terkait mekanisme pendataan driver ojek online yang berhak mendapatkan bantuan sembako.

"Jadi pendataannya begini, dari pengurus Garda kabupaten kota dan Garda provinsi yang berjumlah 16 orang kami minta setiap orang mencari 50 orang yang teman-teman ojol. Tak cuma itu ke-16 orang tadi harus memastikan lagi apakah benar dia bekerja hanya sebagai ojek online murni atau hanya sampingan saja," terangnya.

"Kalau yang murni bekerja sebagai ojol namun akunnya minjam akan kami sesuaikan dengan data KTP meskipun akunnya berbeda. Jadi sekitar 1500 data ojol kami telah data, kemudian 200 sembako ini kami salurkan. Nanti berikutnya jika ada bantuan lagi kami akan salurkan lagi 200 orang yang berbeda dengan sebelumnya," tambahnya. (tim redaksi Diksi)