Selasa, 9 Juli 2024

Cerita Luri Estyani, Petugas Evakuasi PDP Covid-19 di Samarinda: Ini Panggilan Hati

Koresponden:
diksi redaksi
Selasa, 21 April 2020 8:19

Luri Estyani, petugas wanita BPBD Samarinda (kenakan helmet APD)/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Perempuan kelahiran tahun 1991 itu tampak banyak bergerak. Cuaca saat itu sedang terik-teriknya saat Luri Estyani, petugas wanita BPBD Samarinda, sudah kenakan wearpack. 

Pelan-pelan, Luri kemudian memasangkan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) kepada keeampat orang rekannya. 

Saat itu, Luri bersiap bekerja. Ia dan 4 orang lainnya akan lakukan evakuasi satu orang pasien Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 untuk diisolasi di rumah sakit rujukan.

Seorang pasien yang dinyatakan positif hasil rapid test harus mereka jemput. Padahal pasien ini sudah sempat masuk ruang isolasi RSUD AW Syahranie Samarinda.

Sehari sebelumnya, pasien tersebut sempat dipulangkan karena mengancam petugas medis dengan pecahan kaca jendela. Namun, upaya mengembalikan ke ruang isolasi sedikit terhambat.

“Atas permintaan atasan, kita jemput lagi dan harus dibawa kembali ke rumah sakit,” kata Luri mengingat kembali pekerjaannya saat itu, Selasa (21/4/2020).

Ada empat orang tim evakuasi yang harus dipakaikan APD lengkap sesuai protokol penanganan pasien Covid-19. Tak boleh ada celah. Tak boleh ada salah. Risikonya, mereka bisa ikut tertular.

“Di tim ini tugas saya sebagai assist yang membantu empat anggota tim lainnya menyiapkan proses evakuasi. Mereka tidak boleh menyentuh apapun selama proses pemasangan APD karena itu tugas saya,” ujarnya. 

Luri bercerita, setelah memasang baju hazmat, petugas evakuasi dipasangkan lagi jas hujan plastik. Kemudian celah yang ada dipasang lakban kembali. Tak lupa Yuri juga memasang pelindung full face ke wajah tim evakuasi.

Setelah semua lengkap, ternyata pasien tidak bisa langsung dijemput. Butuh negosiasi agar yang bersangkutan mau kembali ke ruang isolasi rumah sakit.

“Bisa dibayangkan bagaimana kondisi kami, di tengah panas terik, kami harus menunggu pasien agar bersedia kami bawa,” kata alumni Teknik Sipil, Universitas Mulawarman. 

Begitulah ceritanya. 

Luri Estyani, petugas wanita BPBD Samarinda/ IST

Pakaian Pelindung Dibakar

Tak selesai di tahap negosiasi, usai memasangkan APD lengkap, Yuri harus tetap siaga di samping mobil komando. Dia harus memperhatikan empat rekannya yang masuk ke dalam rumah pasien Covid-19 dan siap mengantar jika ada sesuatu yang dibutuhkan.

Saat proses menjemput pasien, waktu yang dibutuhkan kadang tidak tentu. Jika waktunya lama, di situlah ujian mental bagi tim evakuasi

Baju APD yang terpasang tentu menyiksa. Namun hanya dengan cara itu, potensi tertular menjadi sangat kecil.

“Setelah penjemputan selesai, saya harus lepas perlahan-lahan supaya tidak ada kebocoran, memastikan mereka tidak menyentuh apapun,” kata Yuri.

Prosesnya hampir mirip dengan pemasangan, hanya saja harus ada tahap sterilisasi di setiap tahapan pelepasan APD. Hal ini untuk memastikan tidak ada virus yang menempel.

“Begitu datang kita semprot sanitizer, buka jas hujan semprot lagi, buka hazmat semprot lagi, buka lateks juga disemprot lagi, buka handskun semprot lagi,” papar Yuri.

Seluruh pakaian pelindung yang mereka kenakan langsung dikumpulkan dan dibakar saat itu juga. Tidak boleh ada barang yang dibawa kembali ke markas BPBD Kota Samarinda

Luri Estyani, petugas wanita BPBD Samarinda (kenakan helmet APD)

The Only Woman 

Sebagai informasi, untuk mengantisipasi penularan Covid-19, BPBD Kota Samarinda membentuk tim khusus yang bertugas mengevakuasi pasien Covid-19. Tim ini terdiri dari tujuh orang. Salah satunya adalah , Luri Estyani Syarifuddin.

Dia perempuan satu-satunya di tim evakuasi yang harus siap selama 24 jam. Tak ada waktu untuk bersantai selama masa pandemi Covid-19 masih berlangsung.

“Tugas tim ini itu ada tiga, penyemprotan disinfektan, patroli untuk imbauan, dan evakuasi,” kata Luri.

Tugas utamanya tentu saja mengevakuasi pasien Covid-19 untuk dibawa ke rumah sakit atau ke tempat karantina lainnya. Jika ada pasien meninggal dan harus dikubur sesuai protokol Covid-19, Lurid an rekan-rekannya yang melaksanakan penguburan.

“Jika tidak ada evakuasi, tugas harian kami itu penyemprotan disinfektan dan patrol rutin memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak berkumpul di café atau warung kopi,” katanya.

Dari ketujuh orang ini, empat orang bertugas mengevakuasi pasien hingga ke dalam rumah. Dua petugas lainnya membantu perlengkapan evakuasi dan memasangkan APD. Sedangkan satu orang bertugas sebagai helper.

“Tim evakuasi yang bersentuhan langsung dengan pasien, saya juga yang terakhir bersentuhan dengan tim evakuasi. Perlengkapan sudah saya siapkan duluan, sampai melepas juga saya dan mensterilkan perlengkapan itu,” ujarnya.

Proses evakuasi/ IST

Kerja Ikuti Kata Hati 

Berstatus pekerja sebagai pegawai BPBD, apalagi di tengah pandemi Covid-19, tentu bukan pekerjaan yang tanpa risiko.

Tidak semua orang bersedia memilih berada di posisi yang seharusnya bisa dihindari.

Itu pula yang dirasakan Luri Estyani Syarifudin. Dia menyebut tugasnya saat ini sebagai panggilan hati.

“Saya melakukan semua kegiatan ini karena panggilan hati,” ungkapnya.

Luri mengaku, posisinya saat ini di tengah pandemi Covid-19 adalah sebagai bentuk aktualisasi diri sebagai seorang manusia. Bergabung bersama tim evakuasi membuatnya bisa membantu banyak orang.

“Selama badan saya masih mampu untuk membantu orang, saya gunakan badan saya untuk bantu mereka. Semua orang bisa melakukan, tapi untuk panggilan hati, tidak semua bisa,” kata Luri.

Di tengah pandemi Covid-19, semua orang bisa menjalankan perannya masing-masing. Peran tersebut tidak memandang gender.

“Kita bisa terinspirasi oleh siapa saja. Pandemi ini butuh kerjasama semua orang, semua pihak. Covid-19 bisa dilawan dengan kebersamaan,” ujarnya.

Kota Samarinda saat ini sedang memasuki fase puncak kurva epidemiologi. Berdasarkan analisa dan prediksi Dinas Kesehatan Kota Samarinda, dalam beberapa pekan ke depan, jumlah pasien Covid-19 akan meningkat drastis. (tim redaksi Diksi) 

Kolaborasi Diksi.co Group X Aku Mantap 

 

 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews