DIKSI.CO, SAMARINDA - Menyambut fase relaksasi pertama yang telah ditetapkan pemerintah Kota Samarinda pada (1/6/2020) lalu, sejumlah pedagang kecil kembali meramaikan tiap-tiap pinggiran Kota Tepian dengan menjajajakan dagangannya.
Pemandangan ini seolah mengisyaratkan seolah-olah ekonomi kerakyatan akan segera bangkit di tengah masih adanya ancaman virus Corona atau yang sering disebut Covid-19.
Jalan-jalan yang semula sepi, saat ini sedang menuju ramai-ramainya. Di beberapa ruas jalan mulai terjadi macet menandakan kondisi perlahan kembali normal.
Sejak 3 bulan silam, banyak lapak dagangan tutup. Namun sekarang telah kembali buka.
Asa pun turut kembali menyala, seperti yang dirasakan Asmuri (44), seorang penjual jeruk manis. Ia bercerita selama pandemi, ia terpkasa harus mengistirahatkan sepeda motornya, lantaran sulit mendapat pembeli di kondisi tersebut.
“Baru beberapa hari ini kembali berjualan lagi. Malah selama corona kurang mas,” kata Asmuri yang mengaku kepada Diksi.co sudah berjualan buah keliling selama 30 tahun, Kamis (4/6/2020)
Ayah dari 2 orang anak ini pun bercerita selama pandemi, ia harus mengistirahatkan sepeda motornya kurang lebih 3 bulan terakhir ini.
Di tengah sepinya pembeli. Saat itu yang ia hanya bisa ia lakukan adalah berpacu dengan waktu. Pasalnya, buah-buahan yang ia jual tidak mampu bertahan lama.
Lanjutnya, memasuki bulan Juni, Asmuri berharap perekonomian segera bangkit dari dampak Covid-19.
“Mudah-mudahan cepat selesai mas, biar tidak kayak dulu-dulu dan bisa stabil lagi,” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Sukimin (44) yang juga merasakan dampak pandemi ini. Ia pun harus mengayuh sepeda ontelnya lebih jauh lagi untuk dapat menjual pentol gorengnya.
“Sepi mas, karena sekolah-sekolah tutup. Biasanya jualan di sekolah-sekolah, sekarang keliling. Tetapi kita tetap berusaha dan mensyukuri apa yang ada,” ucapnya.
Berkat kerja kerasnya, Sukimin pun telah kembali bangkit untuk memperbaiki perekonomiannya.
“Alhamdulillah mas, sudah mulai membaik. Sudah tidak seperti kemarin-kemarin,” pungkasnya. (tim redaksi Diksi)