Rinda Wahyuni pun berkesempatan melihat langsung proses kegiatan operasi bibir sumbing di ruang operasi didampingi oleh direktur rumah sakit dan beberapa tenaga medis lainnya.
Rinda berharap agar kegiatan ini tidak hanya diadakan satu kali, dan selalu ada menyasar masyarakat lainnya yang membutuhkan penanganan bibir sumbing.
"Apalagi operasinya dilakukan saat masih anak-anak seperti tadi yang usia 3 bulan penanganannya masih cepat untuk kecantikan dan estetika mereka juga," tuturnya.
Ia juga akan mengupayakan agar pemerintah kota Samarinda melalui wali kota bisa memberikan bantuan penanganan baik dari tenaga ahli ataupun sumber daya lainnya untuk turut menangani masalah ini.
Sementara itu Andri yang mendampingi anaknya yang berusia 1 tahun 7 bulan sebagai peserta operasi bibir sumbing gratis tersebut mengaku merasa terbantu atas kegiatan operasi bibir sumbing yang diselenggarakan oleh RSIA JMB ini.
Andri menceritakan, awalnya ia dan istrinya mendapatkan informasi dari dokter yang pernah menangani bibir sumbing anaknya di RS Abdul Wahab Sjahranie.
Alasannya untuk mendaftarkan anaknya untuk operasi yakni dilatarbelakangi biaya yang cukup mahal.
"Terutama masalah biaya kita sangat terbantu, dulu pernah di RS AWS dan dokter yang disana menyarankan kesini," ungkapnya di sela-sela menunggu giliran operasi buah hatinya.