DIKSI.CO, BERAU - Sejak 2017, warga Kampung Teluk Alulu, Maratua bisa menikmati listrik 24 jam per hari.
Sumber listrik yang digunakan untuk mengaliri rumah warga berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS.
PLTS Teluk Alulu memiliki kapasitas total 18Kwh.
Baharudiin, Ketua Kelompok Tanjung Bahaba, Kampung Teluk Alulu atau Pengelola PLTS menyebut, saat ini ada 54 rumah yang mendapat sambungan dari PLTS.
Daya yang diberikan ke masing-masing rumah sebesar 700 watt per hari, untuk itu warga diminta berhemat.
Jika pemakaian warga melebihi 700 watt per hari, maka listrik akan otomatis terputus.
"Ada 54 rumah masing-masing mendapat jatah 700 watt per hari," kata Baharuddin, Rabu (22/12/2021).
PLTS Teluk Alulu memiliki 90 panel dengan daya masing-masing panel sebesar 200wtuack.
Pembangunan PLTS menggunakan DAK dari pusat pada tahun 2017.
Meski saat ini mampu berjalan normal, hanya saja setiap 5 tahun perlu dilakukan pergantian baterai.
"Sejak 2017 baterai aman, tapi harusnya diganti. Masih pakai baterai gel," paparnya.
Sementara itu, Christianus Benny, Kepala Dinas ESDM Kaltim menyampaikan tahun depan akan dilakukan revitalusasi peralatan di PLTS.
Saat ini usulan revitalisasi itu telah diusulkan ke Kementerian EDM RI.
"Tahun depan revitalisasi peralatan itu. Sudah intentarisasi dan diajukan ke kementerian," terangnya.
Untuk biaya yang dibebankan kepada sambungan rumah, warga membayar Rp50 ribu per bulan.
"Sebelumnya diesel satu malam memakan sampai 5 liter atau Rp50 ribu. Sambungan PLTS dikenakan tarif dan iuran kas kampung sebesar Rp50 ribu per bulan. Dalam tarif itu juga ada biaya perawatan PLTS," tegasnya. (tim redaksi Diksi)