DIKSI.CO, SAMARINDA - Pembentukan budaya kerja yang kuat dan disiplin dalam lembaga pemerintahan, pastinya akan berefek pada pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Pembentukan budaya kerja yang kuat mejadi kunci dalam memaksimalkan kerja-kerja pemerintahan. Untuk itu, perlu pengasahan budaya kerja ini dalam pelatihan maupun sosialisasi.
Gunanya, mempertajam pemahaman terkait budaya kerja yang baik, untuk diterapkan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim.
Memahami pentingnya pengkuatan karakter budaya kerja ini, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim mengikuti kegiatan asistensi dan fasilitasi perubahan pelaksanaan penerapan budaya kerja sparatur di lingkungan Pemprov Kaltim secara virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, pekan lalu.
Sekretaris BPSDM Kaltim, Anna Midawaty yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkap gelaran atensi ini sebagai tindaklanjut dari surat asisten administrasi umum mengenai pembentukan tim perubahan pelaksanaan penerapan budaya kerja aparatur di Pemprov Kaltim.
Diketahui, agenda atensi ini merupakan garapan Biro Organisasi Setprov Kaltim. materi mengenai perubahan pelaksanaan penerapan budaya kerja disampaikan Nursehan, Kabag Pengembangan Kinerja Instansi.
Diharapkan dengan kegiatan yang diikuti oleh seluruh OPD ini, setiap aparatur bisa menerapakan budaya kerja dan berimbas pada pola kerja yang meningkat untuk pelayanan ke masyarakat.
"Diharapkan dapat menemukan sebuah hal terkait budaya kerja sebagai cara kita untuk mempertanggungjawabkan semua aktivitas pelaksanaan tugas di lingkungan OPD masing-masing," kata Anna, dikutip dari akun Instagram BPSDM Kaltim.
Beberapa perubahan budaya kerja yang diterapkan di lingkungan Pemprov Kaltim, diatur dalam peraturan gubernur.
Seperti terkait pelaksanaan pola mekanisme hubungan kerja dan koordinasi di Pemprov Kaltim. Selain itu juga, bagaimana OPD mengelola arsip dan data dinas dengan rapi.
Yang paling sederhana, fasilitasi ini juga mengingatkan kedisiplinan pegawai tentang apel setiap pagi dan mengimplementasikan budaya malu.
Ditegaskan juga tentang disiplin setiap hari melakukan absen sidik jari maupun absen basah.
"Pembahasan kepada masing-masing OPD ini, sehingga visi misi Gubernur Kaltim, khususnya misi kelima, berdaulat dalam mewujudkan birokrasi pemerintahan yang bersih, professional, dan berorientasi pelayanan publik dapat dilaksana," pungkasnya. (advertorial)