Ia mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu, terdapat penurunan signifikan atas temuan produk rusak dan kadaluwarsa.
Akan hal tersebut, Sem menilai kesadaran pelaku usaha maupun masyarakat telah cukup tinggi mengenai pentingnya pangan olahan yang memenuhi ketentuan.
Meski begitu, dirinya tetap menghimbau untuk pengecekan barang secara detail tak luput dilakukan.
"Melalui cek KLIK, yaitu cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek kadaluwarsa. Jadi melalui cek klik ini, masyarakat bisa memilih produk," pintanya.
Disimpulkan olehnya, peredaran pangan olahan selama Nataru di Samarinda terhitung aman.
Namun, BBPOM tetap melakukan pengawasan secara intens hingga 7 Januari 2022.
"Mudah-mudahan selama Nataru bisa aman semua," pungkasnya.