Jumat, 22 November 2024

Baru Awal Tahun, Dinkes Kaltim Temukan 15 Kasus Malaria, PPU Masuk Daerah Potensi Endemis Tertinggi

Koresponden:
Alamin
Minggu, 15 Januari 2023 18:18

PETA: Potensi endemis tertinggi Malaria dalam angka berdasarkan annual parasite incidence (API), PPU tertinggi/DIKSI.CO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Minggu kedua Januari 2023, Dinas Kesehatan Kaltim, telah mendata ada 15 kasus malaria di temukan di Bumi Mulawarman.

15 kasus malaria itu ditemukan di tiga kabupaten; Kutai Timur (12 kasus), Berau (2 kasus), dan Kutai Barat (1 kasus).

"Kutai Timur, suspek terdata enam kasus, usai dilakukan pemeriksaan 12 dinyatakan positif malaria. Berau ditemukan dua kasus positif malaria, dan satu kasus di Kutai Barat," ungkap dr Jaya Mualimin, Kepala Dinkes Kaltim, Minggu (15/1/2023).

Meski sudah ada 15 kasus ditemukan, dr Jaya mengungkap, data tersebut bisa berubah dengan cepat, lantaran belum seluruh kasus terdata dengan baik.

Hal ini lantaran adanya perubahan mekanisme pendataan survelains malaria E-Sismal V.02 menjadi E-Sismal V.03.

"Sehingga penginputan hingga perekapan data masih dal proses perbaikan," jelasnya.

"Data saat ini dihimpun dari fasilitas kesehatan. Data sewaktu-waktu berubah dikarenakan validasi data malaria," lanjutnya.

Dilihat dari potensi penyebaran malaria di Kaltim, Penajam Paser Utara masih menjadi daerah tertinggi potensi malaria dilihat dari Annual Parasite Incidence (API).

API merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan tren morbiditas malaria fan menentukan endemik suatu daerah.

"Penajam Paser Utara masih jadi yang tertinggi untuk angka kesakitan malaria (API), dengan angka 5,94 poin," tegasnya.

Dengan angka itu, hingga 2023 ini malaria masih menjadi salah satu tantangan pembangunan Ibu Kota Nusantara di PPU.

"Zona kuning ada Paser (2,19 poin), Kutai Timur (1,15 poin), dan Bontang (1,16 poin). Sedangkan enam kabupaten/kota lainnya berada di zona hijau," tutupnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews