Jalur rempah, sebagai bagian dari inisiatif ini, bahkan diusulkan untuk diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Hal ini menunjukkan keberagaman warisan budaya tak benda, seperti jamu yang dapat diakui secara global.
Perlu diakui, cagar budaya tidak hanya terkait dengan aspek fisik semata.
"Selain melibatkan pelestarian fisik seperti situs, Kaltim juga ingin mengajukan telapak tangan sebagai warisan budaya tak benda,"ujarnya .
Tujuannya tidak hanya terbatas pada pelestarian sejarah, tetapi juga sebagai bagian dari pengembangan pariwisata.
Jalur rempah menjadi peluang bagi generasi muda untuk membawa muhibah dari kota ke kota, mengunjungi cagar budaya, dan merangkai kembali sejarah melalui influencer muda.