Mengenai kontraktor yang dinilai lambat dalam pelaksanaan pekerjaan, menurut Rendy, tentu menjadi ranah Pemkot sebagai user. Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) tentu punya kajian-kajian teknis terhadap proyek multiyears tersebut.
"Pak Walikota Rahmad Mas'ud dalam memutuskan penanganan banjir sebagai program prioritas, pasti melewati kajian yang tidak sembarangan. Semua sudah dihitung," kata Rendi.
Walau demikian, Rendi tetap merasa perlu mengingatkan Pemkot Balikpapan agar terus mengawasi dengan ketat pelaksanaan proyek penanggulangan banjir ini, mengingat besar harapan masyarakat terhadap dampak dari proyek ini.
“Pemkot Balikpapan juga harus tetap melakukan evaluasi dan kajian yang komprehensif, serta mencari referensi atau contoh dari daerah lain untuk menjadi inspirasi dalam pembangunan di Kota Balikpapan, khususnya penanganan banjir,” ujarnya.
Yang pasti, kata Rendi, untuk menjaga kesinambungan sebuah program pembangunan, Pemkot saat ini harus berpegangan pada program pengendalian banjir yang telah dilaksanakan sebelumnya.
"Coba evaluasi seluruh perencanaan. Saya sarankan bongkar rencana pembangunan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, untuk mempelajari prinsip pembangunan yang berkesinambungan," katanya.
(redaksi)