Menurut Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim, pada tahap pertama dana emisi karbon yang akan dicairkan Bank Dunia, sebesar 20,9 USD.
Pada tahap kedua akan dicairkan 110 USD.
Termasuk yang sedang diperjuangkan Pak Gubernur ini dana kompensasi emisi karbon, kemarin 110 USD. Tahap pertama baru mau akan dicairkan 20,9 USD dari seluruh kompensasi sebesar 105 USD," paparnya.
"Dana kompensasi itu tapi terbagi ke Menkeu, KLHK, pemprov, kabupaten/kota, dan pemerintah desa," imbuhnya.
Sementara untuk Kaltim, pendapatan primadona masih mengandalkan DBH sektor migas, batu bara, dan DBH sawit.
"Masih di sektor migas, batu bara, dan sawit. Karena ada DBH sawit kan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)