DIKSI.CO, SAMARINDA - Dalam mendukung program pemerintah guna memutus mata rantai pandemi Covid-19 di Bumi Mulawarman, jajaran Satlantas Polresta Samarinda tak hanya mensinergikan program simpatik tahunan mereka, namun para pengguna jalan terutama pengemudi ojek online (Ojol) menjadi sasaran utama aparat kepolisian.
Dalam hal ini, yang dimaksudkan, ojol menjadi sasaran utama lantaran profesi masuk dalam lima kategori rawan penularan wabah. Hal ini seperti yang diungkapkan Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Erick Budi Santoso saat dijumpai di Posko Lapangan 1 gugus tugas penanganan Covid-19.
"Menurut pemerintah ada lima profesi rentan, tenaga medis atau dokter, petugas TNI/Polri dilapangan, para pengemudi Ojol, pekerja harian seperti petugas kebersihan dan para officeboy," beber Erick.
Untuk fokus utama Satlantas sendiri kepada para pengemudi Ojol, lanjut Erick, karena profesi ini yang paling berkaitan erat dengan aktivitas lalu lintas.
"Kami melakukan pembagian masker ini dengan profesi yang berkaitan dengan lalu lintas yakni Ojol," tegasnya.
Selain pembagian masker, aparat penegak hukum ini juga tak luput memberikan imbauannya kalau para pengemudi Ojol jangan sekali-kali menerima orderan penumpang kalau tak sesuai dengan prosedur kesehatan yang berlaku.
"Seperti yang saya sampaikan kalau menerima order pastikan penumpang menggunakan masker, syukur-syukur kalau kendaraannya rajin disemprot disinfektan dan tak lupa menggunakan hand sanitizer," sambungnya.
Lebih jauh dijelaskannya, kegiatan Satlantas Polresta Samarinda pada hari ini yakni juga bertujuan untuk mensukseskan program pemerintah dalam pemutusan mata rantai Covid-19.
Selain memperketat akses masuk ke Kota Tepian dengan melakukan pemeriksaan riwayat perjalan, pengecekan suhu tubuh serta penyemprotan disinfektan pada kendaraan roda dua, empat maupun truk-truk yang melintas, kedepannya Erick juga menyebut kalau bagi kendaraan angkutan umum semisal bus akan dikurangi jumlah muatannya, serta para penumpang akan diberikan jarak minimal untuk menempati kursi yang tersedia.
Polisi jua tak henti-hentinya memberikan imbauan agar para pengguna jalan menerapkan program pyhsical distancing.
Tak hanya itu, Erick juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan mudik menjelang bulan suci Ramadhan agar bisa mengurungkan niatnya.
"Atau bahkan membatalkan, yang gunanya agar kita tidak tertular dan menulari," pungkansya. (tim redaksi Diksi)