DIKSI.CO, SAMARINDA - Lampu penerangan jalan umum (LPJU) di beberapa ruas jalan Kota Samarinda dikabarkan mati atau tidak berfungsi.
Menanggapi kabar tersebut, Anggota Komisi III DPRD Samarinda Mujianto mengatakan, pihaknya akan meminta data laporan kerusakan LPJU kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda.
"Tentu terkait kepentingan masyarakat seperti penerangan jalan ini akan kita kaji dan akan meminta data kepada Dishub mana saja LPJU yang mati," ujarnya saat ditemui di kantor DPRD Samarinda, Rabu (19/1/2021).
Mujianto menegaskan jangan sampai ada kesan pembiaran saat adanya laporan masyarakat mengenai LPJU, pasalnya jalan gelap penerangan jalan sering kali memakan korban.
"Peristiwa ini menjadi perhatian kita (DPRD). Kita nanti akan tegaskan kembali dinas terkait untuk bisa segera melakukan perbaikan," tegasnya.
Langkah ini sebut Mujianto sebagai bentuk koordinasi antara pihak legislatif dan eksekutif untuk bersama-sama memajukan pembangunan yang merata di masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda terpilih Andi Harun-Rusmadi.
"Kami akan dorong terus Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda Bapak Andi Harun-Rusmadi untuk sama-sama menyelesaikan permasalahan di Samarinda ini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala bidang Prasarana Dishub Samarinda Romiansyah mengatakan bahwa terdapat beberapa penyebab tidak berfungsinya LPJU di beberapa ruas jalan Kota Samarinda.
"Namanya PJU ini rentan kerusakan. Ini kan komponen elektronik, bisa jadi jaringannya mengalami arus pendek. Kalau lampunya jarang mati tapi jaringan yang sering rusak," ungkapnya saat dihubungi Diksi.co, Rabu (20/1/2021).
Selain itu faktor lain yang menjadi penyebab matinya LPJU sebut Romiansyah yaitu adanya aksi pencurian kabel oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Lampu itu sistemnya paralel, kalau jaringan kabel itu diputus orang satu saja ya pasti mati semua," imbuhnya.
Namun ia menegaskan jika terjadi kerusakan sistem jaringan Dishub Kota Samarinda selalu bergerak cepat melakukan pemeriksaan ke lapangan.
"Begitu ada laporan secepatnya kita cek. Kita juga ada tim monitoring yang setiap minggunya tiga sampai empat kali kita keliling. Tapi ya namanya barang elektronik tidak ada jaminan habis kita datangi pas ditinggalkan mati lagi," ujarnya. (tim redaksi Diksi)