Akhirnya, produksi untuk minyak goreng dan kebutuhan lainnya pun tak terkendali.
"Kondisi ini bukan dialami Kaltim saja, tapi luar Kaltim pun merasakan dampaknya. Idealnya kita harus punya 25 pabrik minyak goreng," tegasnya.
Ke depannya, Pemprov Kaltim berupaya mendesak para perusahaan perkebunan sawit membangun industri hilirisasi.
Salah satunya pabrik minyak goreng.
Disperindagkop dan UKM Kaltim memaparkan stok minyak goreng di Kaltim, secara keseluruhan berjumlah 1.674.681 liter atau 1.507,21 ton.
"Minyak goreng itu berada di distributor, toko swalayan pasar tradisional dan pedagang," jelasnya.
Sementara, rata-rata pasokan minyak goreng masuk ke Kaltim pada 14-24 Februari lalu adalah 118.762 liter atau 106,8 ton per hari.
Sedangkan kebutuhan harian minyak goreng Kaltim sebesar 15,06 ton per hari. (tim redaksi Diksi)