Sabtu, 23 November 2024

700 Personel Gabungan Disiagakan untuk Pengamanan Aksi Demo Kenaikan BBM di Samarinda

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Selasa, 6 September 2022 6:40

Personel gabungan dari unsur TNI/Polri terlihat siap siaga menghadapi aksi demo kenaikan BBM di kantor Gubernur Kaltim/IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kebijakan pemerintah pusat menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per Sabtu, 3 September kemarin sontak menuai aksi penolakan diseluruh nusantara, tak terkecuali di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Aksi unjuk rasa di Samarinda pun direncakan berlangsung di depan kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Samarinda Ulu, Selasa (6/9/2022) siang ini.

Untuk memastikan jalannya aksi berlangsung tertib, jajaran Polresta Samarinda pun menyiagakan 700 personel gabungan yang disebar di sekitar kantor Gubernur Kaltim.

"Ya untuk pengamanan aksi hari ini kami sudah siapkan personel gabungan (TNI/Polri) sekitar 700 personel gabungan," ucap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadly saat dikonfirmasi awak media.

Ditambahkan polisi berpangkat melati tiga itu, dalam pengamanan aksi unjuk rasa tersebut pihaknya juga mendapat bantuan dari personel Polda Kaltim.

"Dari Polda Kaltim ada juga bantuannya 4 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Brimob dan Polda," tambahnya.

Disinggung mengenai skema pengamanan, polisi nomor satu di Kota Tepian itu menerangkan akan melakukan pola yang sama seperti saat aksi-aksi yang kerap terjadi.

"Pola pengamanannya masih sama seperti pelayanan persuasif dan semua akan diamankan seperti tempat, barang, orang, sehingga nantinya mereka (massa aksi) juga menyampaikan aspirasi merasa terayomi dan terlindungi," jelasnya.

Kendati demikian, Kombes Ary Fadly berharap seluruh peserta aksi bisa santun dan selalu menjaga ketertiban.

"Saya rasa mahasiswa itu merupakan orang-orang yang memiliki intelektual yang kalau di kategori siswa mereka ini yang paling tinggi. Jadi semoga nantinya seluruh masyarakat yang menyampaikan aspirasi bisa dengan santun dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (tim redaksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews