DIKSI.CO, SAMARINDA - Suasana libur panjang serta perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada penghujung tahun ini akan kembali berbeda. Sama seperti tahun sebelumnya, pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian serius.
Pada perayaan Nataru 2021 saat ini, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Samarinda akan melakukan pengamanan dengan mengerahkan 5000 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol-PP dan BPBD.
"Dengan adanya pengamanan Nataru (2021) kami nantinya akan melaksanakan pengamanan besar-besaran. Kalau dihitung lebih dari satu batalyon, atau sekitar 5000 personel gabungan yang akan dikerahkan melakukan pengamanan," beber Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, usai kegiatan Forkopimda di ruang Aula Wira Pertama, Selasa (14/12/2021) siang tadi.
Lanjut dikatakan polisi nomor satu di Kota Tepian ini, jika dirinci maka pengamanan Nataru 2021 di Ibu Kota Kaltim akan dikawal ketat oleh personel Polda Kaltim, satuan Brimob, TNI, Satpol-PP, Dishub, BPBD dan stakeholder lainnya.
"Intinya kami siap melakukan pengamanan," tegas polisi berpangkat melati tiga di pundaknya ini.
Jumlah personel gabungan yang mencapai ribuan tersebut, nantinya akan dipecah ke berbagai titik. Sebab untuk memastikan keamanan dan ketertiban perayaan Nataru, khususnya pihak kepolisian juga akan mendirikan posko pengamanan, posko pelayanan dan posko terpadu.
Posko tersebut nantinya akan dititikan pada pusat keramaian, seperti di mal-mal dan dan area pelabuhan serta bandara.
"Nanti juga ada pos pengamanan gereja, yang mana akan kita siapkan pengamanan dari 325 personel Polri di seluruh Samarinda," imbuhnya.
Tak hanya itu, pasalnya patroli petugas juga akan diberlakukan menyusuri ruas-ruas jalan Kota Tepiang guna memaksimalkan antisipasi ganguan kamtibmas.
Selain itu, Arif Budiman juga mengatakan jika Samarinda yang menyandang status PPKM Level I saat ini tidak dilakukan pembatasan arus lalu lintas yang begitu ketat seperti saat berada di PPKM Level IV.
"Kita lihat dulu nanti situasi pastinya, karena pembatasan (arus kendaraan) diikuti dengan level (PPKM) di masing-masing kota. Sekarang Samarinda level satu dan agak longgar tapi juga jangan lengah. Kita harus sama-sama mempertahankannya agar tidak terjadi lonjakan kasus (Covid-19)," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)