Jumat, 20 September 2024

11 PDP Meninggal Selama Pandemi , 1 Positif Corona, 4 Dinyatakan Negatif dan 5 Menunggu Hasil Lab

Koresponden:
Er Riyadi
Senin, 27 April 2020 4:34

Proses pemakaman pasien dalam pengawasan yang meninggal dunia di Balikpapan/HO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Meninggalnya seorang pasien dalam pengawasan (PDP), pada Sabtu (25/4/2020) di Balikpapan, menambah daftar panjang kematian PDP di Kaltim.

Terakhir, PDP meninggal merupakan laki-laki usia 66 tahun. Pasien tersebut dirawat di Rumah  Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD)  Balikpapan, sejak 23 April 2020 lalu. Pasien ditetapkan sebagai PDP karena ketika berobat ke RSKD menunjukkan gejala pneumonia yang mengarah kepada dugaan virus corona.

"Iya pasien meninggal tadi malam, statusnya masih PDP. Hasil swab belum keluar. Karena pasien baru dirawat 2 hari, kesannya penyakit komorbidnya lebih berat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty. 

Dengan adanya satu kasus PDP meninggal asal Balikpapan tersebut. Total sudah ada 11 kematian PDP, selama pandemi Covid-19 ini mewabah di Bumi Etam.

Andi Muhammad Ishak, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, menyebut dari 11 kasus kematian tersebut, 1 kasus ditemukan positif, 4 negatif, dan 1 kasus tidak jelas.

"Kasus tidak jelas (probable) itu berasal dari Kukar. Sementara masih ada 5 kasus kematian yang hingga kini masih menunggu hasil lab. Salah satunya kasus anak 8 tahun meninggal di Bontang," kata Andi, dikonfirmasi Senin (27/4/2020).

Berikut daftar kematian PDP beserta statusnya, di kabupaten/kota:

Gambar tabel

(Sumber: Dinkes Kaltim)

Istilah baru muncul, yakni probable (hasil tidak jelas) dalam menyikapi salah satu kasus kematian di Kutai Kartanegara.

Meski tidak menyebut inisial dan umur, Andi Ishak menjelaskan saat dilakukan pengambilan swab, kondisi pasien sangat lemah, sehingga petugas kesulitan melakukan pengambilan spesimen.

"Setelah swab dikirim ke BBLK Surabaya, dari petugas lab, ternya spesimen swab pasien tidak memenuhi syarat untuk diuji, sehingga hasil lab tidak jelas. Untuk itu, perlu dilakukan pengulangan pengambilan swab ke pasien. Namun sayang, pasien telah meninggal dunia," jelas Andi.

Rapid test reaktif jadi dasar petugas medis melakukan pemakaman pasien menggunakan protokol Covid-19. Namun hingga kini, belum diketahui status pasien tersebut dalam kasus Covid-19. (tim redaksi Diksi)

Kolaborasi Diksi.co Group X Aku Mantap 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews