Pria 48 tahun itu menduga dua galian yang berada sekitar tiga kilometer dari pemukiman ikut menyumbang tingginya debit air. Ditambah, kawasan perbukitan yang sudah mulai gundul.
"Itu pemerintah belum lihat juga, seharusnya ditinjau. Sepertinya itu bekas galian tambang," terangnya.
Selain meminta pemerintah meninjau dua galian tambang, Anton juga meminta agar tepi anak sungai di kawasan tersebut diturap. Hal itu agar air tak tumpah ruah ke pemukiman.
"Kami minta ke pemerintah agar anak sungai ini diturap dan ditertibkan bangunan yang ada di atasnya," harapnya.
Ditemui di lokasi longsor, Camat Samarinda Utara Syamsu Alam menuturkan jika pembersihan longsor dan endapan lumpur langsung dilakukan setelah musibah terjadi. Sementara hanya secara swadaya masyarakat serta dibantu para relawan.
Menyikapi bangunan yang berdiri di tepi hingga di atas sungai, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu. Selain itu akan mengimbau para pemilik bangunan.