Dinda pun bingung, karena dia hanya melakukan pemesanan baju di online shop instagram tersebut dan barang dibeli disebutkan custom yang artinya harus dijahit terlebih dulu, bukan impor.
Dia pun menghubungi admin XXXX.id untuk menanyakan kepastian dari telepon tersebut, malahan dibenarkan bahwa telepon tersebut dari bea dan cukai dan menyarankan untuk bicara dengan owner toko untuk menanyakan kejelasan dari barang tersebut.
Dinda pun merasakan keanehan, karena menghubungi nomor yang disebutkan sebagai pemilik toko pun tidak mendapatkan balasan, dan pihak yang mengaku bea cukai pun menelpon menggunakan telepon WhatsApp.
"Lalu saya bingung, apa yang dibeli adalah barang ilegal. Terus kenapa harus kontak ownernya, karena ownernya tidak bisa dihubungi juga. Barulah saya sadar kalau mereka satu kesatuan menipunya," katanya kepada CNBC Indonesia.
Kemudian Dinda pun melakukan pengecekan, dan tertanya toko tersebut sebelumnya bernama @XXXXXhoppe.id dan banyak cerita dari korban yang ditipu. Bahkan kemudian nomor Dinda diblok oleh admin toko tersebut, dan juga ownernya. Barang yang dibeli dengan nominal sekitar Rp 500.000 ke rekening Mandiri atas nama XXXXXhoppe.id, tidak pernah sampai.
Hingga saat ini toko tersebut masih ada di Instagram, dengan 18,4 ribu pengikut, dan masih aktif posting barang dagangannya. Namun dari 18 ribu pengikut tersebut jika diperhatikan jumlah "likes" di setiap postingan hanya 1-2 likes, bahkan banyak yang tidak ada likes-nya, kolom komentar pun dibatasi sehingga tidak ada yang bisa memberikan komentar.