"Sebagai wali kota, saya tidak boleh hanya memikirkan kepentingan Perumdam saja PT Davindo telah berinvestasi, dan Bank Kaltimtara telah menyalurkan kredit. Tidak ada pihak yang boleh dirugikan dalam proses ini," jelasnya.
Andi Harun juga menjelang aspek-aspek penting dari kerjasama ini.
"Kita baru saja menyepakati hubungan antara kewajiban PT Davindo terhadap Bank Kaltimtara, dan setelah beberapa kali negosiasi, akhirnya PDAM menyanggupi nilai kredit yang diambil alih oleh Perumdam Tirta Kencana dengan adanya kesepakatan kerjasama ini, aset yang selama ini dikuasai investor dapat dimanfaatkan oleh pemerintah, khususnya PDAM," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa salah satu manfaat utama dari pengambilalihan ini adalah peningkatan akses air bersih bagi warga Samarinda.
"Dengan adanya fungsi IPA Bendang yang baru, yang mampu memproduksi 400 liter per detik, akan menyelesaikan sebagian besar masalah akses air bersih di kota ini," ujar Andi Harun.
Ia menambahkan bahwa kerjasama ini akan membantu menyelesaikan sisa 23 persen akses air minum yang masih menjadi masalah dengan nilai 23 miliar rupiah.
"Saya mendengar dari direktur utama bahwa banyak utilitas yang harus diganti bayangkan, sudah 17 tahun, saya tidak tahu berapa nilai investasi berikutnya oleh karena itu, saya bilang ke Perumdam, jangan terlalu berharap pada APBD. Alternatif terakhir adalah menggunakan APBD, dan semoga bisa melalui mekanisme bisnis-to-bisnis," pungkasnya. (*)