Jumat, 17 Mei 2024

H-1 Jelang Idulfitri, Warga Perum Bengkuring Masih Berjibaku dengan Banjir dan Harapkan Bantuan

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Sabtu, 23 Mei 2020 10:58

Nasib warga Perumahan Bengkuring yang kembali terendam banjir menjelang H-1 lebaran Idulfitri/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Tampaknya tahun ini benar-benar berbeda dari tahun sebelumnya. Bagimana tidak, selain peliknya hidup karena kondisi pandemik Covid-19, nasib warga Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara, Sabtu (23/5/2020) harus diperparah dengan genangan air yang kian meninggi sejak Jumat (22/5/2020) sore.

Diungkapkan seorang warga bernama Sumiati (48) seorang ibu rumah tangga (IRT) di RT 37 mengaku hanya bisa pasrah dengan semua kondisi kesulitan saat ini.

"Sedih mas kondisi begini, bantuan juga engga ada sama sekali. Besok mau lebaran, mudik ketemu keluarga engga bisa, diam di rumah terendam banjir," ucap Sumiati.

Senada dengan Sumiati, seorang ibu lainnya bernama Astuti (57) menuturkan kalau dalam rentang setahun belakangan ia telah tiga kali mengalami kondisi banjir seperti ini.

"Paling parah lebaran tahun kemarin (2019). Tapi kalau di banding awal tahun (Januari) tadi, lebih parah yang sekarang," bebernya.

Kondisi saat ini membuat kedua IRT berbeda pilihan. Jika Sumiarti memilih mengungsi di kediaman keluarganya yang tak terdampak banjir, maka Astuti tak memiliki pilihan tersebut dan memilih bertahan dengan kondisi yang ada.

"Mau ngungsi ke mana mas. Di sini saja rumah nyewa. Keluarga engga ada," imbuhnya.

Pasalnya, nasib kedua IRT ini juga tak jauh berbeda dengan tetangganya yang lain. Seperti seorang IRT lainnya, Masye Manengke yang telah bermukim di Jalan Terong, Perumahan Bengkuring sejak 2002 silam saat ini terpaksa memilih untuk menyewa rumah kontrakan di kawasan Sempaja.

"Semalam kami makan di loteng rumah. Jadi biar engga khawatir anak-anak saya tadi cari sewaan rumah (kontrakan) buat sementara," kata Masye yang menyebut harga sewaan rumah pengungsiannya senilai Rp600 ribu per bulan.

"Ya mau bagaimana lagi mas dari pada bertahan di rumah terus, bantuan juga belum ada. Sedangkan ini air masih terus-terusan naik," sambungnya.

Mengungsi juga dilakukan Ermawati (54) seorang warga lainnya. Namun tujuannya kali ini adalah sebuah bangunan lantai dua di depan blok perumahannya, yang tak lain adalah Majelis Taklim.

"Ngungsi sementara ke depan situ aja (Majelis Taklim) situ saja mas. Soalnya mau ngungsi jauh-jauh takut juga barang masih di rumah," jelasnya.

Untuk mengungsi kali ini, Ermawati terlihat menjunjung tas tangan di atas kepalanya yang berisikan perbekalan mandi, pakaian ganti dan bekal untuk berbuka puasa di hari terakhir.

"Yah mau bagaimana lagi mas kondisinya memang sudah begini," ucapnya seraya tersimpul.

Hingga berita ini diturunkan, nasib ratusan warga di Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda Utara tersebut masih begitu memprihatinkan.

Selain tak ada bantuan, ancaman kesehatan pun tak terelakkan. Dengan kondisi seadanya, warga saling bahu-membahu menggotong barang berharga mereka agar bisa terselamatkan seraya menikmati kudapan berbuka di akhir bulan Ramadan. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews