DIKSI.CO, SAMARINDA - Sejak pekan lalu, Pemprov Kaltim melakukan evaluasi rancangan APBD (RAPBD) kabupaten/kota.
Hingga saat ini, proses evaluasi masih berlangsung.
"Belum selesai masih berjalan, nanti terakhir hari Senin pekan depan," kata Muhammad Sa'duddin, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, Selasa (14/12/2021).
Sepekan berlalu, sudah tiga kabupaten/kota yang evaluasi RAPBDnya dirampungkan Pemprov Kaltim.
Tiga daerah itu di antaranya Bontang, Kubar, dan Berau.
"Evaluasi yang sudah selesai Kubar, Bontang, dan Berau," sambungnya.
Evaluasi sudah disampaikan ke tiga kabupaten/kota tersebut. Menurut Sa'duddin evaluasi yang diberikan tidak banyak, hanya berkaitan dengan kesesuaian pontensi pendapatan dan belanja di APBD daerah.
"Terutama pendapatan transfer pada saat awal, ketika belum ada APBN kan hanya perkiraan. Setelah ada Undang-Undang APBN, sudah terinci di situ misalnya Kutai Barat, DBH-nya berapa sudah di situ itu perlu dievaluasi," paparnya.
Belanja mandatori juga jadi perhatian Pemprov Kaltim.
"Belanja mandatori spending pendidikan apakah mencapai 20 persen kemudian kesehatan apakaj mencapai 10 persen, SDA ada juga," tegasnya.
Hingga saat ini, baru 9 kabupaten/kota yang menyerahkan dokumen APBD 2022.
Sementara PPU hingga kini belum menyerahkan dokumen APBD-nya. (tim redaksi Diksi)