Dengan keadaan penyebaran Covid-19 yang masif ini melihat rumah sakit juga sudah terbatas kapastias penampungannya, maka Pemkot mengambil kebijakan untuk menggunakan asrama haji yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien OTG dan pasien bergejala ringan.
Subari mengatakan hal ini dilakukan agar pasien dapat dipantau oleh tenaga medis daripada harus mengisolasi di rumah masing-masing.
Namun ia meminta Pemkot Balikpapan untuk dapat mengatasi masalah agar masyarakat tidak khawatir lagi jika pasien Covid-19 ditempatkan di Embarkasi Haji Batakan.
"Kenapa dicarikan tempat, kalau di rumah kendalanya susah untuk monitornya, tapi kalau di suatu tempat akan dilayani segala sesuatunya dan monitornya juga lebih mudah," katanya.
Diketahui per Jumat (7/8/2020) ada 94 pasien positif yang dirawat dirumah sakit, 172 pasien yang diisolasi mandiri, 397 pasien yang telah sembuh, 32 pasien yang meninggal dunia. (advertorial)