Senin, 25 November 2024

Dukung Program Pertukaran Pelajar, Wali Kota Andi Harun Siap Bantu yang Kemampuan Ekonominya Kurang

Koresponden:
diksi redaksi
Kamis, 8 September 2022 0:0

Wali Kota Andi Harun saat menerima kunjungan Yayasan Bina Antarbudaya didampingi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin/HO

“Melalui berbagai program yang diselenggarakan, diharapkan dapat terjalin pemahaman dan persahabatan sehingga tercipta dunia yang lebih damai dan adil. Mereka inilah agen perdamaian dunia,” tutur Desy alumni program AFS Australia tahun 97-98.

Desy mengaku sedih terhadap peserta tahun lalu telah lolos seleksi, namun tidak ada biaya sehingga gagal mengikuti program pertukaran pelajar.

“Kita sudah mengajukan permohonan melalui anggota DPR RI, kemudian ke perusahaan-perusahaan, karena alasan Covid-19 tidak mendapatkan bantuan. Padahal anak itu sangat potensial,”  ujar Desy.

Dosen Universitas Mulawarman (Unmul) ini menuturkan, ketika mengirim anak mengikuti program AFS sama halnya dengan investasi pembangunan di masa depan.

“Biaya yang diperlukan untuk program AFS dalam satu tahun berkisar Rp200-250 juta,” bebernya.

Lebih lanjut, Koordinator Public Relations Yayasan Bina Antarbudaya Samarinda Nabila Nandini menambahkan Samarinda sebagai salah satu chapter tertua di Kalimantan telah melakukan seleksi dan mengirimkan pelajar asal Kaltim ke luar negeri sejak tahun 1982.

Bina Antarbudaya Samarinda adalah mitra strategis dari berbagai pihak yang memiliki visi untuk memajukan pendidikan dan pembangunan SDM di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” katanya.

Menurutnya, Yayasan Bina Antarabudaya berkomitmen ingin memotivasi generasi muda untuk dapat bersekolah ke luar negeri hingga memiliki pengalaman internasional. (Advertorial)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews