DIKSI.CO, SAMARINDA – Masalah pembangunan fasilitas pendidikan yang belum merata di Samarinda selalu menjadi sorotan para wakil rakyat hingga saat ini. Sebab masalah selalu terjadi khususnya terkait sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) masih menjadi keluhan orang tua murid.
Dijelaskan Sekretaris Komisi IV Deni Hakim Anwar kalau tidak semua wilayah di Kota Tepian terdapat fasilitas pendidikan sehingga banyak orang tua yang sulit mendapatkan fasilitas pendidikan untuk anaknya yang dekat dari rumah hunian mereka.
“Ada saja anak-anak yang mendaftar di sekolah terdekat, namun karena kuota sekolah terbatas sehingga tidak lolos. Sedangkan di jalan tersebut tidak ada sekolahnya, hal inilah yang masih sering dikeluhkan masyarakat,” ungkap Deni, Rabu (16/11/2022).
Politikus Partai Gerindra itu menerangkan kalau salah satu solusi yang harus coba ditempuh Disdik Samarinda yakni dengan cara berkonsultasi ke Kementerian Pendidikan di pusat. Untuk menemukan solusi pembangunan sekolah baru di beberapa ruas jalan yang tidak memiliki sekolah terutama SMP.
“Karena anggaran daerah kita terbatas, Dinas Pendidikan perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan agar bisa mendapat bantuan,” tuturnya.
Ia mengakui hingga saat ini pembangunan sekolah di Ibu Kota Kaltim saat ini memang belum merata. Sehingga ada saja warga yang mengeluhkan tidak adanya sekolah yang berdiri di sekitarnya, namun saat pendaftaran zonasi tidak lolos lantaran kuotanya juga terbatas.
“Meskipun dari mandatorinya 20 persen anggaran untuk pendidikan, namun kalau hanya dari APBD tidak akan cukup untuk membangun sekolah setiap tahunnya. Inilah penting bagi dinas pendidikan untuk melakukan koordinasi dengan pusat,” pungkas Deni. (Advetorial)