DIKSI.CO, BALIKPAPAN - Penutupan jalan di beberapa titik yang tersebar diterapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dinilai belum berjalan efektif dan menimbulkan permasalahan baru.
Menanggapi hal ini Ketua Badan Kehormatan DPRD Balikpapan Budiono Sastro Prawiro, mengatakan tindakan penutupan jalan di beberapa titik Kota Balikpapan bukan merupakan pencegahan yang efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Saya lihat itu bukan solusi atau bagian dari aski cepat pencegahan virus corona karena dengan adanya penutupan banyak sekali dampak," katanya.
Budiono menganggap kurang tepatnya sasaran Pemkot Balikpapan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dengan menutup jalan yang menyebabkan beberapa masalah baru.
"Ekonomi rakyat tidak bisa bergerak, banyak titik kemacetan, banyak jalan tikus yang dilalui, dan anggaran cukup besar untuk penutupan jalan karena pengawasannya 24 jam," ujarnya.
Ia mengatakan Pemkot Balikpapan seharusnya lebih memperhatikan daerah yang terdapat ODP dan PDP agar lebih detail lagi sasaran yang dituju, daripada penutupan jalan yang banyak dampaknya.
"Pemkot harus membuka zona yang ada PDP dan ODP, disitu saja yang kita awasi 24 jam agar dia tidak keluar rumah," katanya.
"Kita penuhi kebutuhannya, nanti setelah 14 hari kita rapid test. Artinya lebih sedikit (rapid test) untuk dipergunakan, dan masyarakat bisa bergerak ekonominya," lanjutnya.
Ia menilai kebijakan yang diambil Pemkot Balikpapan ini belum berjalan dengan efektif dan perlunya pembahasan lebih lanjut agar tindakan yang diambil dapat tepat sasaran.
"Saya pikir itu pilihan yang lebih tepat pencegahan yang maksimal, kurva kasus Covid-19 makin naik. Selama ini belum efektif masih perlu kita kaji ulang," katanya.
"Kami lihat tidak sampai 50 meter dari portal yang ditutup itu kedepannya bebas lagi karena ada jalan lainnya," pungkasnya. (advertorial)