"Yang buka lahan disini kan bukan cuma saya, ada juga disekitar sini. Kita punya ijin, mereka main kupas-kupas aja tanpa ijin pematangan lahan," sanggah Edi.
Disinggung terkait polder penampungan air, Edi mengklaim jika polder yang mereka miliki cukup menampung debit air.
"Cukup kok. Apalagi ke depan mau kita tinggikan temboknya, biar daya tampung makin banyak. Ini bertahap," elaknya.
Diberitakan sebelumnya, pemukiman di Kelurahan Bukit Pinang Samarinda Ulu, khususnya warga 13 terkena dampak banjir saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Samarinda 7 Januari lalu.
Banjir ini menyebabkan kerusakan di sejumlah rumah warga.
Warga yang kesal pun melaporkan kejadian yang pertama kali menimpa mereka ini ke Komisi III DPRD Samarinda. (tim redaksi Diksi)