Arisan itu dimulai pelaku sejak Agustus 2020 silam. Namun seiring berjalannya waktu, arisan yang dijanjikan tak pernah diberikan.
Selain itu, kecurigaan para korban kalau meraka telah ditipu terjadi saat sadar dari grup whatsapp yang dibuat, terdapat banyak nomor fiktif, alias tidak aktif.
“Saya sempat minta pengembalian dana. Dibayar tapi dicicil. Yang sudah dibayarkan Rp 46 juta. Setelah pembayaran terakhir nomor (telpon) dan sosmed (sosial media) saya diblokir, jadi saya bingung mau cari kemana ini orang (RP). Karena tidak tahu alamat rumahnya di mana," ungkapnya.
Melisa yang merasa bingung karena tak lagi mendapat kejelasan dari terduga pelaku, lantas memposting segala aktifitas transfer dana arisan tersebut di sosial medianya.
Tujuannya, ia berharap dapat perhatian dari RP dan kembali bisa melakukan komunikasi.
Namun sayang, kala itu kediaman Melisa justru didatangi oleh sekelompok pria diduga preman yang meminta korban menghapus postingannya di media sosial terkait arisan bodong yang menyeret nama selebgram tersebut.