Jumat, 29 Maret 2024

Dibuka Mendag Zulhas, Rakernas GPEI Bahas Peralihan Ekonomi Ekonomi Kaltim dari Sektor Industri Argo

Koresponden:
Alamin
Selasa, 7 Maret 2023 13:48

Mendag Zulkifli Hasan membuka Rakernas Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) ke-1 2023 bertema Industri Argo dan Ekonomi Kreatif Sebagai Tulang Punggung Ekspor Nasional di Jakarta (6/3/2023). (IST)

GPEI juga akan mendorong pemerintah menerbitkan regulasi yang lebih memperhatikan pelaku usaha agroindustri dan industri kreatif. Termasuk regulasi yang mengatur ekspor.

"Kalau yang nggak harus diatur ngapain diatur. Kita nggak boleh menjadi azaz praduga terlarang. Semua dilarang kecuali yang diizinkan. Semisal, semua dilarang nih, tapi begitu saya jadi bupati langsung buat perizinan, dan yang diberikan izin itu yang bisa dikerjakan tapi yang lainnya dilarang karena belum diizinkan. Yah jangan seperti itu pola pikirnya," tukasnya.

Turut ditambahkan Ketua DPD GPEI Kaltim, Muhammad Hamzah yang mengatakan dua sektor yang menjadi tema Rakernas GPEI ini bisa menjadi model ekonomi Kaltim. Sebab, menurutnya potensi pertanian di Kaltim juga tak kalah dengan daerah penghasil pangan lainnya yang ada di Indonesia. Begitu pula dengan sektor pariwisata yang ada.

"Agroindustri itu bisa jadi model ekonomi Kaltim ke depan. Nggak selamanya Kaltim bisa berpatokan sama SDA saja karena bisa habis. Semisal sawit yang sekarang sedang berjalan, memang kurang bagus karena rakus unsur hara, tapi lebih baik dari tambang," tegasnya.

Perubahan arah ekonomi Kaltim yang tidak bergantung pada SDA, lanjut Hamzah, sebenarnya pernah dicanangkan pada era Awang Faroek Ishak menjabat Gubernur Kaltim. Saat itu melalui food estate, sayangnya program tersebut kurang efektif dan putus di tengah jalan.

Memang pengembangannya perlu metode yang tepat. Di era awang kita punya food estate yang akhirnya tidak ada lagi kabarnya. Sebelumnya juga pernah singkong gajah termasuk coklat yang juga tidak efektif," imbuhnya. 
Melihat permasalahan tersebut, Hamzah berpendapat jika kajian mendalam terkait komoditi pertanian potensial di Kaltim harus segera dilakukan. Termasuk pengembangan UMKM.

Menurutnya pengembangan UMKM Kaltim bisa melalui pola yang disebutnya pola asuh. Beberapa perusahaan besar termasuk pertambangan bisa diminta untuk ikut andil dalam pengembangan UMKM dan upaya hilirisasi pertanian Kaltim.

"GPEI Kaltim berharap semua pelaku usaha terutama perusahaan tambang membantu UMKM karena mereka juga yang rusak alam. Dan, jangan cuma ambil batu bara saja tapi nggak bantu perekonomian Kaltim di sektor lainnya. Setelah ada bantuan dari pelaku usaha yang besar dan pemerintah ikut support, baru teman-teman UMKM bisa mengembangkan diri lebih pesat," tutupnya. (Tim Redaksi Diksi)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews