Sabtu, 23 November 2024

Daya Tampung Pasien Covid-19 di RSUD AWS Nyaris Penuh, Pemprov Terkendala Rekrutmen Nakes

Koresponden:
Er Riyadi
Minggu, 14 Februari 2021 12:0

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, nyaris over kapasitas perawatan pasien Covid-19/ Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Kapasitas perawatan pasien Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda nyaris penuh.

Menurut keterangan dr David Hariadi Masjhoer, Dirut RSUD AWS Samarinda menyatakan, dari 60 tempat tidur yang disiapkan 80 persen telah terisi.

Dengan kondisi ini,  ruang rawat pasien di RSUD AWS sudah mulai tidak mampu menampung pasien baru.

Penambahan tempat tidur pasien sudah dilakukan, namun penambahan itu belum bisa diiringi dengan penambahan tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter spesialis dan dokter umum.

dr David menjelaskan semua ruang penuh termasuk penambahan sesuai permintaan Menkes. Namun, dalam penyediaan SDM, terjadi kendala.

“Mereka yang bekerja saat ini sudah over time, terlebih yang bersentuhan langsung dengan pasien Covid 19 yang harus terus menerus menggunakan alat pelindung diri atau APD,” kata dr David.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Muhammad Sabani, Sekprov Kaltim mengungkap Pemprov Kaltim telah mengajukan penambahan nakes ke Kementerian Kesehatan RI.

"Kami sudah ajukan ke pusat, apakah dikasih atau tidak kami juga belum tahu. Tapi kami harap dapat," kata Sabani, Minggu (14/2/2021).

Menurutnya, dengan peningkatan kasus yang tinggi di Kaltim, menyebabkan pihaknya memerlukan tenaga kesehatan yang ekstra.

Sekprov Kaltim menegaskan pihaknya sempat melakukan rekrutmen nakes, namun saat perkembangan kasus yang cukup tinggi di Bumi Mulawarman, membuat dua rumah sakit milik pemprov nyaris penuh.

"Kami juga ada sempat rekrut nakes 1 atau 2.  Tapi kondisi di RSUD Kanujoso dan RSUD AWS ini kan sudah mau penuh," jelasnya.

Bila nantinya fasilitas perawatan di dua rumah sakit tersebut sudah over kapasitas, pihaknya terpaksa melakukan perekrutan kembali para tenaga medis. Meski diakui, banyak warga yang kurang berminat, lantaran nakes yang direkrut untuk perawatan pasien Covid-19, sehingga secara psikis warga merasa takut.

"Nanti kalau sudah rumah sakit tidak sanggup, kami akan merekrut kembali nakes. Hanya saja karena merekrut orang untuk merawat pasien Covid-19, sehingga tidak sederhana. Secara psikis mereka takut," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews