Rabu, 27 November 2024

Dampingi Anak Belajar di Rumah, Orangtua Murid: Ada yang Kelimpungan, Ada yang Biasa Saja

Koresponden:
Achmad Tirta Wahyuda
Sabtu, 11 April 2020 11:32

Ilustrasi belajar di rumah, Sabtu (11/4/2020)/HO

DIKSI.CO, SAMARINDA - Dunia pendidikan di Indonesia kini menjadi perbincangan hangat bagi para orangtua murid. Hal ini disebabkan sebagian besar sekolah harus tutup demi mencegah penyebaran virus dan sebagai gantinya, para guru memberikan tugas kepada muridnya agar bisa belajar di rumah.

Belakangan, muncul komentar keluhan dari beberapa orangtua murid mengenai tugas yang terlalu berat untuk para anak, dan hal itu juga berimbas pada para orangtua.

Diksi.co pun mencoba mewawancarai beberapa orangtua murid yang bersedia menceritakan kesehariannya medampingi sang buah hati untuk belajar di rumah.

Ibu muda ini salah satunya, Wiwi Diana Sari saat ini harus menambah pekerjaan rumah, tak hanya mengerjakan pekerjaan layaknya seorang ibu rumah tangga (IRT), namun juga harus menjadi seorang guru privat untuk anak laki-lakinya yang duduk di bangku salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Samarinda.

Putra sulungnya merupakan siswa kelas 2 SD yang saat ini harus belajar di rumah sementara waktu akibat virus corona. Diakui Wiwi sapaannya, pihak guru telah memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah selama aktivitas belajar dialihkan ke rumah masing-masing siswa.

"Metode belajarnya guru ngasih tugas buat dikerjakan di rumah. Orangtua yang diminta membantu anak-anaknya," ujar Wiwi.

Namun, kata Wiwi, kuantitas tugas yang diberikan guru tidak begitu membebani dirinya.

"Kalau terbebani sih gak, mungkin karena mata pelajaran yang diberi masih tingkatan kelas 2 SD jadi saya pribadi masih bisa membimbing anak saya," ucapnya.

Diwawancarai terpisah, berbeda dengan orang tua murid sebelumnya, Susi yang juga orangtua murid merasa cukup kelimpungan dengan sistem belajar di sekolah putrinya.

Pasalnya, kontrol belajar yang diterapkan di sekolah mengharuskan orangtua untuk memantau full saat anaknya belajar.

"Sedikit kelimpungan sih mas, soalnya sebelum anak belajar kita (orangtua) harus foto persiapan anak, kemudian dikirim ke grup WhatsApp, setelah selesai kirim lagi hasilnya ke chat personal guru," terangnya.

Selain itu, tugas yang diberikan pun dinilai Susi cukup sulit untuk dikerjakan setingkat anak kelas 5 SD. Masih butuh penjelasan secara rinci dari para guru.

"Tugas-tugasnya selain banyak juga sulit, masih butuh guru untuk menjelaskan, kami orangtua ini secara pengetahuan sudah terbatas, mungkin itu salah satu faktornya," ucapnya.

"Latar belakang orangtua itu beda-beda, ada yang sekolah ada juga yang gak, makanya dia sekolahkan anaknya supaya ada yang lebih kompeten mengajari anaknya dalam hal pendidikan, tapi ya karena ada corona mau gak mau harus berusaha bisa," tambahnya.

Dikutip dari laman Detik.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim angkat suara terkait banyaknya keluhan para siswa yang merasa terbebani dengan banyaknya tugas sekolah yang diberikan guru saat belajar di rumah karena pandemi virus Corona. Nadiem mengakui selama ini masih banyak sekolah yang belum mengimplementasikan dengan baik proses pembelajaran yang menyenangkan.

"Ini isu terbesar bahwa banyak sekali sekolah maupun guru yang masih belum full mengimplementasikan pembelajaran yang menyenangkan dan juga menyajikan kurikulum dengan cara yang menyenangkan. Ini bukan cuma masalah online learning, tapi ini masalah untuk online dan offline learning," kata Nadiem dalam telekonferensi yang digelar Kemendikbud, Kamis (9/4/2020).

Nadiem menyadari saat ini banyak guru yang masih memberikan pekerjaan rumah yang banyak kepada para siswa dalam proses belajar secara daring. Namun, dia mengatakan hal itu merupakan akibat banyak guru yang masih melakukan proses transisi dari sistem belajar secara tatap langsung ke sistem belajar online.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Samarinda Asli Nuryadin turut menanggapi persoalan ini, secara umum telah disampaikan bahwa alat ukur pemberian tugas kepada siswa saat ini tidak ada yang pasti.

Namun sejak awal telah kami (Disdik) sampaikan bahwa tujuan utama belajar di rumah ini adalah untuk melakukan isolasi diri atau physical distancing.

"Kontennya itu sebenarnya di sana. Sehingga kita melihat kondisi kebiasaan dan peran orangtua di rumah terkaget-kaget. Pastilah ada keluhan karena kita belum terbiasa. Makanya kami berpesan kepada guru supaya tugas itu jangan yang memberatkan anak-anak," ujar abce saat dihubungi Diksi.co via telepon whatsapp, Sabtu (11/4/2020).

Sebab, tak ada standar yang ditentukan pemerintah terkait tugas-tugas yang harusnya diberikan kepada murid itu seperti apa.

"Tapi prinsipnya yang kami sampaikan jangan sampe anak-anak kita ini terbebani gitu loh, yang terpenting itu tugas-tugas mengenai konten pristiwa virus corona sebagai bentuk edukasi terhadap anak, itu lebih penting sebenarnya untuk disampaikan kepada anak-anak yang istilahnya disebut Daring (dalam jaringan)," jelasnya.

Lebih jauh, mengaku sejak awal pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah-sekolah, pihaknya telah mengimbau agar pihak sekolah khususnya guru untuk tidak memberi tugas yang berat terhadap para murid.

"Sejak minggu pertama keluhan sudah ada, kami juga sudah merespons tapi kalau sampai hari ini masih ada, kita juga tidak tau yang mengeluh itu berapa orang, ini kan kalau kita total murid kita ini banyak 130.000 siswa, kalau yang mengeluh itu hanya 100 berarti kan itu kecil sekali," ucapnya.

"Bukan berarti kita abaikan, tetap kami akan lakukan evaluasi terus," pungkasnya.

Lanjutnya, hal ini juga dapat menjadi pelajaran berharga untuk para guru maupun para orangtua, bahwa dalam mendidik anak itu tidak mudah butuh kesabaran.

"Sekarang kita ambil yang positifnya, orangtua di rumah kan hanya sementara mendampingi, bayangkan di sekolah itu yang diurus setiap hari sekian ribu siswa. Jadi ketika orang tua mengeluh, saya ambil positifnya aja, betapa lebih beratnya lagi tugas seorang guru di sekolah untuk mendidik anak-anak mereka," tutupnya. (tim redaksi Diksi)

Saefuddin Zuhri/Diksi.co

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews